Kadis LHK Kota Tual: Sistem Pemilahan Sampah Bernilai Ekonomis Akan di Sosialisasikan

TUAL, MALUKUCHANNELONLINE.COM - Penjelasan tersebut disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kota Tual, Jamal Renhoat, SP.d Kepada Media ini saat dihubungi lewat Telepon Seluler pada, Kamis (19/01/2023).

Mantan Camat Tayando Tam ini selanjutnya katakan bahwa, saat ini sampah telah menjadi Masalah Serius yang harus ditangani, terutama dalam Memelihara Kelestarian dan Kesehatan Lingkungan. 

Sampah yang berserakan dapat Merusak Lingkungan yang berakibat terjadinya Pencemaran Lingkungan.

"Dalam Pengolahan Sampah dilingkungan, Masyarakat kebanyakan masih bertumpu pada Unsur Penimbunan Sampah kemudian dilakukan Pembuangan dan Pemusnahan dengan dibakar atau dibuang, atau pada Pendekatan Akhir, yaitu Sampah dikumpulkan, diangkut dan dibuang ke tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Dua hal ini yang akan kami Benahi pada tahun ini," ungkap Renhoat.

Dirinya katakan, Membangun Kesadaran Masyarakat tidak semudah membalikkan telapak tangan, Perlu kerja sama dari semua pihak, baik warga, pemerintah maupun pihak ketiga sebagai pendukung. Usaha itu juga perlu waktu yang cukup lama, selain itu juga diperlukan pula Contoh serta Teladan yang positif dan Konsistensi dari pihak pengambil kebijakan.

Renhoat menambahkan, Pengelolaan Sampah secara Efektif dapat dimulai dari Pengelolaan dengan Memilah Sampah secara Mandiri oleh setiap Keluarga disetiap Kompleks Pemukiman.

"Pengelolaan Sampah dapat dipilah menjadi sampah Layak Jual dan Layak Buang. Ini untuk memudahkan para Petugas Kebersihan," ujar Renhoat.

Nantinya pada Tahap Awal Gerakan ini yang dilakukan adalah dengan memberi Bekal Kemampuan pada Masyarakat agar mampu dan memiliki Kesadaran melakukan Pemilahan Sampah secara Mandiri.

"Sosialisasi mengenai cara Pemilahan Sampah ini akan segera kami Lakukan walau ditengah Keterbatasan Anggaran Operasional, sebab sangat penting dalam menambah Wawasan dan memberikan Inspirasi Peluang Ekonomis dibalik Pengelolaan Sampah secara Mandiri, Berkelompok, Berjejaring dan Berkelanjutan," tutup Renhoat. (MCS)