Tuasikal, Buka Kegiatan Dialog Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Menghadapi Tahun Politik 2018-2019

Bupati Maluku Tengah, Hi. Tuasikal Abua,SH

MASOHI, Malukuchannel.com - Kegiatan pengembangan Dialog Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, tentang Empat Konsensus Nasional Dalam Menghadapi Tahun Politik 2018-2019, Selasa (18/09/2018). yang bertempat di Gedung Aula Kantor Kementrian Agama Kota Masohi.

Turut hadir: Bupati Maluku tengah (Malteng) Hi. Tuasikal Abua,SH Narasumber dari Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementrian Dalam Negeri RI, Forkopimda Malteng, Dandim 1502 Masohi, Para Asisten Sekda dan Pimpinan OPD dilingkup Pemda Malteng, Para Kepsek dan Para camat se-Kabupaten Malteng.

Tuasikal, dalam sambutannya mengatakan bahwa pada konteks lokal,Kabupaten Maluku tengah sebagai rumah besar bagi tempat tinggal kita semua sejak dulu hingga kini dan seterusnya, secara sosialogis dihuni oleh masyarakat yang heterogen baik dari segi suku, agama, adat istiadat, maupun budaya.

"Keberagaman dan perbedaan sebagai kekuatan dan kebanggaan kita sebagai suatu bangsa pada hakekatnya merupakan cerminan dari nilai-nilai kebangsaan yang telah menjadi konsesus para pendiri bangsa dalam memberikan bangunan jiwa"bangunan dan jiwa"dari Negara kita yang lahir pada tahun 1945, "ungkapnya.

Tuasikal, menambahkan bahwa Dialog yang sangat panjang dalam dinamika ideologisasi, yang akhirnya di sepakati bahwa fondasi dasar negara kita adalah Pancasila, UUD Negara Indonesia 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika yang kini kita kenal sebagai empat (4) Konsensus Nasional.

Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat

"Untuk mewujudkan dan mengoptimalkan hal tersebut tentu saja seluruh masyarakat Indonesia terutama tokoh agama dan tokoh masyarakat memahami sekaligus mampu mengimplementasikan empat konsensus nasional dalam kehidupan sehari-hari, memeliki wawasan kebangsaan, berkarakter, beretika, bermoral, berbudaya, dan memeliki rasa kebangsaan yang kuat," tandasnya.

Tuasikal, berharap agar kita semua mampu membuktikan kepada masyarakat seluruh dunia dan mewariskan kepada generasi penerus kita bahwa Indonesia saat ini dan masa yang akan datang akan tetap menjadi Indonesia yang multikultural yang terdiri dari ribuan suku bangsa, adat istiadat, budaya maupun banyak pemeluk agama, namun tetap menjadi satu sebagai Indonesia dalam ikatan NKRI, dalam balutan Bhineka Tunggal Ika, memiliki dasar Negara Pancasila dan konstitusi UUD 1945. (MCJ)