Loading...

Harapan Baik Dari Tiga Toko Agama Dalam Pemasangan Sasi di Elat

MALRA, MALUKU CHANNEL ONLINE - Pemkab Malra Memfasilitasi Ritual Adat Pemasangan Sasi Bagi Masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara Pasca terjadinya konflik sosial yang terjadi beberapa waktu yang lalu di Kecamatan Kei Besar.

Untuk Mencegah Pertikaian dalam wilayah Kabupaten tersebut terjadi lagi Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara menggelar ritual adat pemasangan sasi yang merupakan larangan bagi siapa saja masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara umumnya dan khususnya pada wilayah kei besar khususnya untuk mencegah pertikaian dan kerusuhan yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Ritual Adat Pemasangan Sasi tersebut berlangsung di Elat Ibu kota kecamatan kei besar yang diselenggarakan pada, Sabtu (17/12/2022).

Tiga Toko Agama yakni Ketua klasis mei besar, uskup keuskupan Amboina dan Ketua MUI Maluku hadir pada kegiatan yang sakral tersebut dengan harapan dan doa agar masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara umumnya dan kecamatan kei besar khususnya selalu ada dalam bingkai ain ni ain.

Pada kesempatan tersebut Uskup Keuskupan Amboina Mgr. Seno Ngutra mengatakan bahwa dirinya sebagai anak Kei Besar dengan peristiwa yang terjadi saat ini tentunya membuat kita semua menangis.

"Kita  perlu menangisi kebodohan dan kesalahan kita, karena tidak ada yang menang dalam sebuah perang ataupun konflik pada saat ini," ungkapnya.

Uskup Seno katakan, dulu wilayah Kei Besar paling aman, namun ketika akhir-akhir ini terjadi peristiwa pertikaian, maka mungkin kita telah melupakan adat istiadat. Maka hari ini warga diminta mengingat kembali bagaimana betapa indahnya hidup bersaudara.

"Apa yang terjadi adalah sebuah kesalahan, namun Tuhan tidak melihat berapa kali anda jatuh, melainkan Tuhan melihat bagaimana anda bangkit dan berjalan kembali, maka hari ini kita di wilayah ini harus bangkit dan kembali berjalan bersama-sama sebagai orang bersaudara di Kei Besar," ujarnya.

Hal dan harapan juga doa yang sama disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia Maluku Abdullah Latuapo mengatakan, apa yang kita lakukan bersama Pemda saat ini adalah niat yang suci dan mulia untuk membangun kembali kesadaran untuk memperbaiki kehidupan persaudaraan kita di wilayah Kei Besar.

Ketua MUI mengatakan, pada hakikatnya, kita umat manusia tanpa pandang bulu adalah satu, kita semua bersaudara, sekalipun Agama yang kita anut berbeda.

"Agama Islam sendiri telah mengajarkan, cintailah orang lain tanpa pandang bulu, sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri, jadi janganlah bertikai atapun saling membunuh," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama  juga Ketua Kalasis Gerja Protestan Maluku Wilayah Kei Besar, Hengky Siahaya mengatakan, Hari ini kita semua berkumpul disini adalah untuk mencari persaudaraan dan kedamaian, oleh karena itu marilah kita menjaga tanah ini, menjaga nilai luhur yang telah diturunkan oleh para leluhur kita yakni "ain ni ain" (kita adalah satu), dan juga perlu menjaga kedamaian yang diajarkan semua Agama.

Mari hargai dan jaga persaudaraan, kebersamaan dan toleransi, sebagaimana yang telah diwarisi oleh para leluhur kita dan ajaran agama kita masing-masing. (DS)
Maluku Tenggara 3256426021438337285

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

IKLAN

ORGANISASI PROFESI

TRENDING TOPIC