Loading...

Bupati Minta Warga Nerong Tinggalkan Semua Perbedaan Untuk Bangun Masjid Nurul Jannah

MALRA, MALUKU CHANNEL ONLINE - Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun bersama Kedua Toko Agama Uskup Diosis Amboina Dan Ketua MUI Maluku Serta Kapolres Maluku Tenggara Menghadiri Peletakan Batu Penjuru Masjid Nurul Jannah di Ohoi Nerong, Sabtu (17/12/2022).

Dalam keadaan cuaca yang tidak begitu baik karena cura hujan yang cukup deras rombongan Bupati menumpang Spitbot menuju Kei Besar untuk menghadiri beberapa kegiatan yang digelar di tiga tempat yang berbeda.

Ohoi pertama yang dikunjungi adalah Ohoi Nerong dalam rangka peletakan batu pertama Pembangunan Masjid Nurul Jannah yang pembangunannya juga dibiayai oleh Pemkab Malra senilai 1 milyar.

Pada kesempatan tersebut dalam sambutanya Bupati Thaher sampaikan bahwa, apa yang baik itu selalu ada cobaan barulah kita berhasil. Kenapa hari ini turun hujan tidak seperti hari-hari kemarin, meski sedikit lagi akan berhenti. Allah akan menguji umatnya tidak akan lebih dari kemampuan orang tersebut. 

Cobaan yang datang tidak akan menggoyangkan niat kita untuk mendirikan mesjid Nurul Jannah di Ohoi Nerong ini. Apapun yang terjadi biarlah lewat tetapi mesjid ini harus berjalan dengan aman, lancar dan tertib. Itu yang paling penting.

Bupati Thaher tambahkan, Kalau nanti soal amal ibadahnya nanti para Ulama akan menjelaskan nilai-nilai sebutir pasir  yang dibelah tujuh ketika diniatkan dengan ikhlas diberikan untuk membangun mesjid ini, insya Allah akan menolong kita di akhir nanti. 

Bupati Thaher juga menjelaskan jadi sebelum saya kesini saya sudah berkomunikasi dengan keluarga semua, apakah nanti mesjid ini akan berdiri  memecahkan kita satu dengan yang lain, jawabannya tidak ada. Justru ada mesjid mempersatukan kita. Salam Saran Yuut Nuhu Roa (Muslim dan Kristen Kei besar, Kei kecil) semua. Itulah adat dan budaya yang hari ini dibuktikan oleh tokoh-tokoh besar, alim ulama yang ada di Provinsi Maluku.

Saya ingin tanya, kira-kira Panitia undang Beliau berdua atau tidak? Tidak bukan. Saya selaku Bupati berinsiatif untuk mengundang Ketua Sinode setelah berkomunikasi 2 hari yang lalu meski waktu Beliau sangat padat karena ada pentahbisan beberapa gereja di Seram bersama Wakil Ketua tetapi meskipun Beliau tidak hadir tetapi Beliau telah menjawab  Ia sehati dengan Ketua Majelis Ulama dan Bapa Uskup kita. 

Dirinya miminta Bapa Raja, Izinkan saya berdiri di Woma Sirken, semua Orang Kay yang hadir, Kita semua  bersaudara, adik kakak. leluhur kita telah berpesan untuk kita semua. Pesanya singkat saja, It foing fo kut, it fau fo banglu. Kita harus bersatu. Kita diikat jadi satu baru bisa berbuat sesuatu. kita harus berkumpul jadi satu baru mesjid ini bisa berdiri.

Tidak mungkin masyarakat jalan sendiri, tidak mungkin Pejabat jalan sendiri, Bapa Raja jalan sendri Bapa Imam jalan sendiri, maka tidak akan mungkin bisa berjalan dengan baik. Untuk ini Ya Allah, hujan yg datang hari ini Ya Allah, bersihkan semua kampung dan hati Anda semua yang kotor. Satukan kami semua untuk mendirikan mesjid yang mulia ini.  Mesjid dimana kita berkumpul untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT.

Bupati juga minta warga masyarakat tinggalkan semua perbedaan. Saya sudah berkomunikasi dengan beberapa pihak dan mereka smua mempersilahkan saya untuk meletakkan batu pertama mesjid ini. Insya Allah dengan perbedaan sedikit, kita bersihkan dan kita buka lembaran baru untuk menyelesaikan mesjid hingga selesai pada waktunya. Kami selaku pemerintah selalu hadir di tengah-tengah masyarakat bersama-sama dengan tokoh agama, tokoh adat untuk melayani masyarakat. AKA (Adat, Kubni, Agam). Dalam bahasa Indonesia, APA (Adat, Pemerintah, Agama). Semuanya harus berjalan selaras sshingga tidak akan ada pertentangan diantara ketiga unsur ini.

Semua ini bisa terjadi bila kita bersikap aktif, niat dan tidak pasif. Kita tinggalkan segalanya dan mesjid ini harus selesai. Soal kapan selesainya tergantung dari  kemampuan kita masyarakat dan bila pemerintah ada sedikit sumbangan maka masyarakat harus menyediakan tenaganya. Jangan cuek, Mari kita berbondong-bondong untuk membangun mesjid ini, seperti apa yang disampaikan Bapa Ustad tadi. Insya Allah semuanya akan selesai.
 
Terakhir, saya minta kita semua meletakkan kepentingan Kei Besar diatas semua kepentingan kita. (DS)
Maluku Tenggara 999020279246268481

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

IKLAN

ORGANISASI PROFESI

TRENDING TOPIC