Bupati Malteng: Masohi, Falsafah Gotong Royong Yang Hidup Ditengah Perbedaan
https://www.malukuchannelonline.com/2025/11/bupati-malteng-masohi-falsafah-gotong_0974825891.html
Kata Masohi dalam bahasa daerah Maluku berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama tanpa memandang perbedaan suku, agama, maupun latar belakang.
Hal itu disampaikan Bupati Malteng, Zulkarnain Awat Amir, SP, M.AP bersama Wakil Bupati (Wabup), Mario Lawalata, ST saat berkunjung ke Stand Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan menghadiri kegiatan makan patita bersama dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Masohi ke-68 tahun pada, Senin (03/11/2025).
"Masohi bukan hanya sebuah nama, tapi sebuah semangat hidup. Falsafah ini mengajarkan kita, bahwa kebersamaan adalah kekuatan yang menyatukan seluruh perbedaan," ungkapnya.
Untuk itu, nilai-nilai inilah yang menjadi dasar lahirnya Kota Masohi, kota yang didirikan diatas semangat gotong royong dan kebersamaan.
"Ditengah arus modernisasi dan tantangan global, nilai-nilai Masohi menjadi pengingat agar masyarakat tidak melupakan akar budaya yang selama ini menyatukan mereka," ucapnya.
Peringatan HUT Kota Masohi ke-68 tahun ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali semangat tersebut.
"Masohi bukan sekadar slogan, melainkan tindakan nyata yang harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dilingkungan masyarakat, pemerintahan, maupun dunia kerja," tambahnya.
Gotong royong adalah kekuatan besar yang mampu membawa kabupaten Malteng menuju masa depan yang lebih maju.
"Dalam perbedaan, ada kekuatan dalam kebersamaan, ada harapan," ujarnya.
Lanjut Bupati, harapan bersama adalah agar nilai-nilai Masohi tidak sekadar dikenang sebagai sejarah, tetapi terus hidup dalam tindakan nyata generasi muda.
"Dengan semangat kerjasama dan kebersamaan inilah, kabupaten Malteng diyakini mampu menjadi daerah yang maju, mandiri, dan sejahtera sesuai dengan makna sejati dari nama yang disandangnya yaitu, Masohi Kota Gotong Royong," tutupnya. (MC-JB)
