Jangan Bangga Tapi Perlihatkan Larvul Ngabal Ke Orang Lain
https://www.malukuchannelonline.com/2022/09/jangan-bangga-tapi-perlihatkan-larvul.html
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa lebih baik buat daripada tidak sama sekali, lebih baik kasih lihat bahwa ada seorang perempuan yang luar biasa di tanah Kei ini, yang mana kata Bupati kita hanya bangga sebagai anak Kei, kita hanya bangga sebagai anak adat dan mencintai Larvul Ngabal tapi kita tak memperlihatkan itu kepada orang lain.
Lebih jelas kata Bupati, waktu-waktu yang lalu Nen Dit Sakmas apakah diperingati seperti sekarang, lebih baik sekarang daripada tidak sama sekali, DPRD membuat Perda berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu, tapi kata Dia ada 7 Pasal yang dibuat dalam landasan hukum Larvul Ngabal pada waktu itu namun mereka tidak meminta untuk dibayar, olehnya itu kita harus bangga dengan Larvul Ngabal dan kita harus memperingati orang-orang yang punya jasa pada masa itu.
Kata Bupati juga, bahwa 7 Pasal itu dia mengatur tentang kehidupan, dicontohkannya orang ribut dengan sasi"Hawear Tawirin" itulah Nen Dit Sakmas untuk menjaga dirinya, olehnya itu kata Bupati bahwa kita harus bangga dengan Hukum adat Larvul Ngabal yang mengatur kehidupan Orang Kei.
Jelas Bupati, kita kenal Cut Nyadien, Cut Mutia, ibu Kartini dan lainnya, tapi kita di Kei ada Nen Dit Sakmas satu orang perempuan yang luar biasa yang ratusan tahun lalu sudah mencetuskan emansipasi wanita ditanah Kei, makanya wanita harus sama-sama dengan laki-laki memperjuangkan kebenaran dan keadilan untuk semua.
Selesai prosesi adat dan tari-tarian serta nyanyian adat Kei, peserta Napak tilas Nen Dit Sakmas yang terdiri dari perempuan Kei berfoto bersama dengan Bupati Maluku Tenggara dan usai menikmati jamuan makan siang peserta Napak tilas melanjutkan perjalanan ke Ohoi Elar, Ohoi Wain serta menuju makam Nen Dit Sakmas di Ohoi samawi. (LK)
