Loading...

Kredibilitas Jaringan Survey Nusantara Dipertanyakan

AMBON, Malukuchannel.com - Tim sukses (Timsus) pasangan calon Gubernur dan Wagub Maluku, Said Assagaff - Anderias Retanubun dengan jargon "SANTUN", mempertanyakan kredibilitas Jaringan Survey Nusantara (JSN) yang diindikasikan hanya dimanfaatkan untuk membentuk opini masyarakat bahwa pasangan "BAILEO" sudah unggul.

"Jangan hanya untuk kepentingan membentuk opini menjelang pemilihan pada 27 Juni 2018. Namun, kenyataannya dukungan masyarakat masih anjlok sebagaimana bocoran didapat dari konsultan pasangan "BAILEO" yang ternyata masih berada dibawah "SANTUN" menempati peringkat pertama dan "HEBAT" kedua," kata Juru Bicara pasangan calon SANTUN, Haeruddin Tuaritta, di Ambon, Selasa (15/05/2018).

Dia juga meragukan hasil survei Jaringan Survei Nusantara (JSN) yang dipublikasikan Direktur Risetnya, Dafit Zuhendra.

"Kehadiran JSN dengan mempublikasikan hasil surveinya terkesan menunjukkan lembaga ini dibentuk mendadak sehingga dirancang untuk kepentingan pasangan calon Gubernur dan Wagub Maluku, Murad Ismael - Barnabas Orno "BAILEO"," ujarnya.

Apalagi, pasangan "BAILEO" khan memanfaatkan jasa konsultan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang telah mengukir prestasi, baik di Pilpres maupun Pilkada di sejumlah Provinsi serta Kabupaten/Kota dengan hasil survei terjamin kredibilitasnya.

"Kok pakai JSN yang ternyata bocoran LSI tercatat pasangan "SANTUN" dan "HEBAT" tetap menempati peringkat satu dan dua pada tahapan kampanye Pilkada Maluku berakhir 23 Juni 2018," tandas Haeruddin.

Bahkan, lembaga survei yang dimanfaatkan pasangan "SANTUN" yakni Indo Barometer serta Media Survei dan Strategis (MSS) menyatakan, petahana Gubernur Maluku dan Bupati Maluku Tenggara dua periode itu menempati peringkat pertama dukungan masyarakat dengan 41,50 persen.

Pasangan calon Gubernur dan Wagub Maluku melalui jalur perseorangan yakni mantan Inspektur IV pada Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan Kejagung, Herman Koedoeboen - mantan Bupati Seram Bagian Timur (SBT), Abdullah Vanath dengan jargon "HEBAT" memperoleh 25,00 persen.

Sedangkan, pasangan mantan Komandan Korps Brimob, Irjen Pol. Murad Ismael - Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Barnabas Orno dengan jargon "BAILEO" hanya 13,40 persen.

"Pastinya Pilkada Maluku dalam rangka mencari pemimpin haruslah menggunakan cara elegan dan jauh dari intimidasi, kriminalisasi dan pembohongan publik agar Pilkada menghasilkan pemimpin berkualitas dan mampu membawa daerah ini kearah lebih baik," tegas Haeruddin.

JSN mempublikasikan berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada 1 - 7 Mei 2018, menunjukkan elaktibilitas pasangan calon "BAILEO" berada di peringkat pertama yakni 24,30 pesen, disusul pasangan "SANTUN" dengan 22,70 persen dan pasangan Herman Koedoeboen - Abdullah Vanath "HEBAT" meraih 21,60 persen. (MC)
Politik 2946003804038351373

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

IKLAN

ORGANISASI PROFESI

TRENDING TOPIC