Bappeda Kota Tual Gelar Kegiatan Pelaksanaan Percepatan, Pencegahan dan Penanganan Stunting Terintegrasi
https://www.malukuchannelonline.com/2022/02/bappeda-kota-tual-gelar-kegiatan.html
TUAL, MALUKUCHANNELONLINE.COM - Berdasarkan data World Health Organization (WHO) 2017, Indonesia menempati urutan kelima untuk kategori Negara yang memiliki jumlah kasus Stunting terbanyak di dunia dengan Persentase mencapai 37%.
Angka Stunting di Maluku berdasarkan Riset kesehatan dasar tahun 2018 mencapai 34,1 persen, dan Kota Tual berada pada Kisaran 3 persen.
Penegasan tersebut dikatakan Wakil Walikota Tual, Usman Tamnge, SE saat membuka secara Resmi Kegiatan 3 Aksi Rembuk Stunting dengan Tema: Pelaksanaan Percepatan, Pencegahan dan Penanganan Stunting Terintegrasi di Kota Tual, Senin (31/01/2022) di Aula Kantor Walikota Tual.
Kegiatan yang menghadirkan Kepala Bappeda Kota Tual, Fahry Rahayaan dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tual, Dr. Max Tinggogoy sebagai Narasumber ini diikuti oleh seluruh Pimpinan OPD Lingkup Pemkot Tual serta Stakeholder lainnya.
Fahry Rahayaan, tegaskan secara umum beberapa penyebab Stunting ialah Praktek pengasuhan yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah ibu melahirkan.
Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC-Ante Natal Care (Pelayanan Kesehatan Untuk Ibu Selama Masa Kehamilan), Post Natal Care dan pembelajaran dini yang berkualitas.
Faktor lainnya yaitu kurangnya Akses air bersih dan Sanitasi yang baik serta masih kurangnya akses keluarga untuk mendapatkan makanan Bergizi karena daya beli masyarakat rendah. dengan Optimalisasi gizi & kesehatan anak dari masa kehamilan hingga usia 2 tahun.
Pada akhirnya secara luas Stunting akan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan memperlebar ketimpangan ekonomi dan sosial.
Kemandirian keluarga merupakan hal penting dalam mencegah permasalahan gizi ini berlansung lebih lanjut. Masyarakat perlu mendapatkan Edukasi mengenai gizi dan kesehatan.
Menurut, Doddy Izwardi Direktur Bina Gizi, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI), bahwa yang paling Vital adalah membangun sumber dayanya.
Dengan kemandirian keluarga yaitu Pengetahuan dan Sikap orang tua terkait pemberian makanan yang memenuhi gizi seimbang, Stunting bisa terhindar yaitu melalui Optimalisasi gizi dan kesehatan dalam 1000 hari pertama kelahiran yaitu dari masa kehamilan hingga Golden Age usia 2 tahun.
Program gizi yang telah dilakukan oleh Pemerintah saat ini telah memberikan Kontribusi terhadap penanggulangan masalah gizi yang ada.
Upaya yang perlu dilakukan ke depan adalah percepatan perbaikan gizi yang dalam hal ini dinyatakan Pemerintah melalui Peraturan Presiden nomor 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dengan Prioritas Seribu Hari Pertama Kehidupan atau 1000 HPK.
Sehingga, tugas kita bersama baik dari Profesi gizi dan kesehatan dengan dukungan Profesi lain serta lintas Sektor untuk bekerja bersama memperbaiki Kondisi masyarakat terutama dalam meningkatkan pengetahuan terkait gizi dan kesehatan.
RSA UGM sangat mendukung upaya ini sesuai dengan Visi dan Misinya salah satunya melalui Program pengabdian masyarakat yang Rutin dilaksanakan.
Program ini akan selalu bergulir untuk mendukung kemandirian keluarga dalam upaya perbaikan gizi sehingga terwujud Generasi berkualitas demi masa depan Indonesia yang gemilang.
Kegiatan yang juga diikuti oleh perangkat Desa/Kelurahan Se-Kota Tual ini secara Resmi ditutup oleh Kepala Bappeda Kota Tual, Fahry Rahayaan. (MCS)
Best YouTube videos for 2021 (videos) | VideoDl
BalasHapusDiscover over 40 videos related to kimjong, kimjong and gambling. Bet on a youtube to mp4 variety of free to play games,