Wabup: Lomba Perahu Belang Perlu Dilestarikan Kembali
https://www.malukuchannelonline.com/2017/10/bupati-malra-lomba-perahu-belang-perlu.html
"Lomba perahu Belang adalah salah satu alat pemersatu antar rastchap, maka dengan kegiatan ini orang Kei merasa adanya Ain Ni Ain (Persaudaraan) yang selalu dijaga," kata Yunus Serang saat melepaskan peserta Final Lomba perahu Belan antara rastchap dalam rangka kegiatan Festival Pesona Meti Kei (FPMK) Tahun 2017 di Desa Ngady, Sabtu (21/10/2017)
Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, tambah dia, pada bulan Desember Tahun 2017 kembali akan melaksanakan lomba perahu belang, sehingga bagi yang menang tidak berpuas diri dan yang kalah terus berlatih untuk lebih baik lagi.
Menurut Serang, pelaksanaan lomba perahu belang setelah kurang lebih 10 Tahun, baru kembali diadakan, dengan tujuan untuk menggali adat dan budaya orang Kei.
Pantauan media ini, Lomba perahu belang dilepas dari desa Ngadi Kecamatan Dullah Utara Kota Tual pada pukul 15.30 Wit oleh Walikota Tual Adam Rahayaan dan Wakil Bupati Malra Yunus Serang.
Peserta lomba perahu belang antara Rastcap yang masuk dalam babak final yakni Belang Lor labay Tam, Belang Maur Ohoiwut, Belang Tubay Yamlim, Belang Ubohoi fak, Belan Kirkes dan Belang Did Sakmas.
Sedangkan belan yang pertama masuk di garis Finis pada pukul 16.13 Wit sebagai Juara pertama yaitu dari Belang Tubay Yamlim dengan waktu yang ditempuh 29 menit.
Juara dua dari belang Kirkes Ibra Ivit waktu yang ditempuh 37 menit sedangkan Juara Tiga, belang Ubohoifak waktu yang ditempuh 46 menit.
Juara Harapan satu yaitu dari , belang Lor Labay Tam waktu ditempuh 53 menit, disusul juara harapan dua dari belang Maur Ohoiwut waktu ditempuh 58 menit dan juara harapan tiga dari bealng Did Sakmas waktu tempuh 62 menit.
Lomba perahu belang ini mendapat perhatian dari masyarakat Kota Tual dan Kabupaten Malra hingga masyarakat berbondong - bondong menyaksikan lomba tersebut, hingga arus lalulintas macet total di jalan jembatan Watdek Kota Tual dan Malra. (Mc)
