Dokter RSUD Haulussy Ambon Lakukan Mogok Kerja
https://www.malukuchannelonline.com/2016/11/dokter-rsud-haulussy-ambon-lakukuan.html
Ambon, Maluku Channel.com Puluhan dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haulussy Ambon melakukan mogok kerja, akibat uang jasa pelayan mereka belum dibayarkan.
Aksi mogok kerja ini membuat pelayanan kesehatan bagi masyarakat di RSUD Haulussy menjadi terganggu.
Sekretaris RSUD Haulussy Ambon, Charles Sahusilawane yang dikonfirmasi di Ambon, Kamis (10/11/2016) mengakui, dokter yang melakukan mogok kerja sebagian besar merupakan dokter spesialis, yang menuntut uang jasa pelayanan.
Sahuwilawane berkilah, keterlambatan pembayaran uang jasa disebabkan karena penyampaian laporan jasa pelayanan dari dokter.
“Jadi bukan salah kita, namun salah dokter yang belum menyampaikan laporan kepada kita,”ujarnya.
Dijelaskan Sahusilawane, sampai saat ini sudah ada dokter yang menyampaikan laporannya, namun disatu sisi ada dokter yang juga belum menyampaikan laporannya.
"Keterlambatan laporan, berdampak juga bagi dokter-dokter yang sudah menyampaikan laporan," terangnya.
Dia menambahkan, setiap bulan uang pelayanan diberikan, namun ada banyak dokter yang belum menyampaikan laporan, sehingga tertunda berbulan-bulan.
"Dalam pembayaran tunjangan pelayanan tersebut, kita berikan sekaligus dan bukan diberikan perorangan,”ungkapnya.
Sahusilawane katakan, keterlambatan penyampaian laporan ini, juga mempersulit tim jasa dalam merekap data-data pelayanan.
Dirinya mengakui, sampai saat ini uang pelayanan dokter masih ada, tinggal itikad baik dari dokter yang belum menyampaikan laporan, untuk segera dimasukkan.
"Ini untuk mempercepat tunjangan yang diminta dapat dibayarkan," terangnnya.
Sahusilawane mengingatkan kepada dokter selaku aparatur sipil negara (ASN) yang baik, harus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Aksi mogok kerja ini membuat pelayanan kesehatan bagi masyarakat di RSUD Haulussy menjadi terganggu.
Sekretaris RSUD Haulussy Ambon, Charles Sahusilawane yang dikonfirmasi di Ambon, Kamis (10/11/2016) mengakui, dokter yang melakukan mogok kerja sebagian besar merupakan dokter spesialis, yang menuntut uang jasa pelayanan.
Sahuwilawane berkilah, keterlambatan pembayaran uang jasa disebabkan karena penyampaian laporan jasa pelayanan dari dokter.
“Jadi bukan salah kita, namun salah dokter yang belum menyampaikan laporan kepada kita,”ujarnya.
Dijelaskan Sahusilawane, sampai saat ini sudah ada dokter yang menyampaikan laporannya, namun disatu sisi ada dokter yang juga belum menyampaikan laporannya.
"Keterlambatan laporan, berdampak juga bagi dokter-dokter yang sudah menyampaikan laporan," terangnya.
Dia menambahkan, setiap bulan uang pelayanan diberikan, namun ada banyak dokter yang belum menyampaikan laporan, sehingga tertunda berbulan-bulan.
"Dalam pembayaran tunjangan pelayanan tersebut, kita berikan sekaligus dan bukan diberikan perorangan,”ungkapnya.
Sahusilawane katakan, keterlambatan penyampaian laporan ini, juga mempersulit tim jasa dalam merekap data-data pelayanan.
Dirinya mengakui, sampai saat ini uang pelayanan dokter masih ada, tinggal itikad baik dari dokter yang belum menyampaikan laporan, untuk segera dimasukkan.
"Ini untuk mempercepat tunjangan yang diminta dapat dibayarkan," terangnnya.
Sahusilawane mengingatkan kepada dokter selaku aparatur sipil negara (ASN) yang baik, harus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.