Workshop Peningkatan Mutu Layanan Khusus PK-LK Sangat Strategis
https://www.malukuchannelonline.com/2016/09/workshop-peningkatan-mutu-layanan.html
Ambon, Maluku Channel.com Workshop Peningkatan Mutu Layanan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PK-LK) dianggap sangat strategis dan bermanfaat bagi para peserta yaitu Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB), Guru kelas dan Guru mata pelajaran.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Drs. M. Saleh Thio, M.Si, saat membuka dengan resmi workshop tersebut tingkat Provinsi Maluku, bertempat di Immperial Inn Hotel Tanah Tinggi Ambon, Senin (26/9/2016).
Tujuan dari kegiatan ini adalah; Untuk memberikan pemahaman tentang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus sesuai kebijakan Direkotat PK-LK Dikdas, Dilakukan sosialisasi program PK-LK, Melaksanakan pengembangan kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler dan Melakukan identifikasi sarana dan prasarana SLB sesuai standar pelayanan minimal.
"Menjadi Kepala SLB lebih sulit dari pada menjadi seorang Kadis, karena Kepala SLB selalu berhadapan langsung dengan siswa yang memiliki latar belakang fisik yang tidak normal,"ungkapnya.
Thio memberikan apresiasi kepada 53 orang peserta workshop PK-LK yang terdiri dari 13 Kepala SLB dari 7 kabupaten/kota, guru kelas dan guru mata pelajaran.
Workshop berlangsung selama 3 hari dengan seluruh pembiayaan dibebankan kepada DIPA Satuan Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku tahun anggaran 2016. (MC)
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Drs. M. Saleh Thio, M.Si, saat membuka dengan resmi workshop tersebut tingkat Provinsi Maluku, bertempat di Immperial Inn Hotel Tanah Tinggi Ambon, Senin (26/9/2016).
Tujuan dari kegiatan ini adalah; Untuk memberikan pemahaman tentang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus sesuai kebijakan Direkotat PK-LK Dikdas, Dilakukan sosialisasi program PK-LK, Melaksanakan pengembangan kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler dan Melakukan identifikasi sarana dan prasarana SLB sesuai standar pelayanan minimal.
"Menjadi Kepala SLB lebih sulit dari pada menjadi seorang Kadis, karena Kepala SLB selalu berhadapan langsung dengan siswa yang memiliki latar belakang fisik yang tidak normal,"ungkapnya.
Thio memberikan apresiasi kepada 53 orang peserta workshop PK-LK yang terdiri dari 13 Kepala SLB dari 7 kabupaten/kota, guru kelas dan guru mata pelajaran.
Workshop berlangsung selama 3 hari dengan seluruh pembiayaan dibebankan kepada DIPA Satuan Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku tahun anggaran 2016. (MC)