Loading...

Letvuan Paradise Fiesta Untuk Yang Kedua Kalinya Digelar

MALRA, MALUKU CHANNEL ONLINE - Dengan mengenakan pakaian adat Kei berwarna merah, ratusan masyarakat Ohoi Letvuan melaksanakan ziarah ke berbagai tempat bersejarah di Ohoi tersebut.

Event II Letvuan Paradise Fiesta ini diisi dengan ziarah ke makam Rat Ohoivuur, ziarah Woma Rer, Ziarah Sumur Tua, Pentas Seni Tradisional, Pemaknaan Hawear Balwirin dan Expo Kuliner Asli Ohoi Letvuan bertempat di Desa Letvuan, Kecamatan Hoatsorbay, Kabupaten Maluku Tenggara pada, Kamis (07/09/2023).

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Nen Dit Sakmas ke-5 tanggal 7 September 2023 disponsori oleh Bank Moderen Express, CU AHA, Forum Generasi Letvuan, SMP Negeri 13 Letvuan, SD Naskat Ohoi Letvuan, Genlet Hip-hop Kingdom dan Sanggar Tari For Genlet.

Yoseph Taurutubun selalu Ketua panitia pelaksana Event II Letvuan Paradise Fiesta menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak khususnya para sponsor yang turut menyukseskan kegiatan ini.

Dirinya juga menyampaikan permohonan maaf apabila ada kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan event ini.

"Kami panitia terus berupaya untuk memberikan yang terbaik demi terselenggaranya kegiatan ini. Oleh karena itu, atas nama pemerintah dan seluruh warga masyarakat saling menyampaikan permohonan maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan kurang tepat dalam kegiatan event kedua ini," ungkap Yoseph.

Kami selalu membutuhkan masukan perhatikan agar kegiatan-kegiatan kedepan bisa lebih baik dari hari ini.

Untuk informasi puncak kegiatan antara lain, event kedua Letvuan Paradise Fiesta untuk tanggalnya kami berencana untuk menentukannya di tanggal 10 tetapi, ada masukan bahwa bertepatan dengan hari Minggu.

"Kami berupaya untuk mencari jalan keluar di hari minggu, waktu tanggalnya kami akan publikasikan dan sekali lagi jika ada kesempatan boleh hadir juga dalam acara Puncak persatuan para Dai masa yang akan datang kemudian," ujar Yoseph.

Terima kasih untuk semua yang terlibat Semoga Tuhan selalu bersama-sama kita memberkati semua niat-niat baik kita.

Sementara itu, Asisten III Sekda, Martinus Mon usai pagelaran seni dan budaya Letvuan juga menegaskan bahwa, selesai kontemplasi kemudian disampaikan tentang sejarah-sejarah perjalanan Nen Dit Sakmas sekaligus, bagaimana lahirnya hukum adat Larvul Ngabal sampai tuntas. 

"Setelah selesai dari kampung tua, kita menuju ke sumber air mata sumber air hidup para leluhur dan kami melihatnya bahwa, ini sesuatu yang baru yang perlu dikemas dengan baik dan ini sangat potensial bagi pembangunan wisata," kata Martinus.

Dikatakan Pemerintah Daerah sudah memulai kegiatan ini 5 tahun yang lalu dan bagaimana itu dilanjutkan.

Saya berharap, dilanjutkan ke depannya sehingga ini menjadi sesuatu perjalanan historis yang pelu seluruh generasi anak-anak Maluku Tenggara harus mengetahui juga apalagi tadi sempat juga dibacakan 7 pasal hukum adat Larvul Ngabal yang mana diharapkan untuk dijaga apalagi bicara terkait dengan martabat manusia dalam hal ini pasti wanita (Perempuan Kei) yang perlu kita sanjung dan junjung.

"Usai ziarah, dilanjutkan dengan pementasan tarian sawat hawear balwirin dari putra-putri SMP 13 Letvuan," ucap Martinus.

Dikesempatan itu, turut dibacakan 7 pasal hukum adat Larvul Ngabal yang menjadi dasar dan falsafah kehidupan sosial masyarakat Kei.

Martinus Mon Asisten III diberikan kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan. Sebutkan dua tokoh sentral Perempuan Kei yang ada di Kei Kecil dan Kei Besar. Pertanyaan itu kemudian dijawab oleh 4 pelajar SD, SMP Letvuan yaitu, Nen Dit Sakmas dan Nen Dit Somar dan memperoleh hadiah dari panitia.

Pertanyaan kedua yang disampaikan Martinus Mon berkaitan dengan penyembelihan kerbau Lor Siuw oleh 9 orang. Pertanyaan itu kemudian dijawab oleh 3 orang perwakilan masyarakat setempat dan pulang dengan hadiah sehelai baju kaos.

Diakhir tanya-jawab Kepala Dinas Pariwisata Maluku Tenggara, Ny. Sarah Far-far diberikan kesempatan mengajukan pertanyaan dalam kaitannya dengan perjalanan kedua Leluhur Kei disebelah barat Desa Letvuan. Pertanyaan itu kemudian dijawab oleh tiga orang pelajar Desa Letvuan bahwa namanya Ohoi lakil serta mendapat hadiah dari panitia.

Far-far melanjutkan, dengan pertanyaan kedua bahwasanya dari peristiwa itu, terjadi perkawinan yang melahirkan berapa anak. Pertanyaan itu juga dijawab oleh pelajar setempat  bahwa, perkawinan itu melahirkan 3 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Salah satunya yakni, Tet Tub dan Nen Dit Sakmas.

Kata Far-far, tujuan melakukan tanya jawab ini agar sampai dapat ingat dan dikenang oleh seluruh generasi hingga tujuh keturunan.

Acara ditutup dengan ucapan terima kasih dari ketua panitia dan mendengarkan puisi Nen Dit Sakmas oleh siswi SMP Negeri 13 Letvuan.

Dikesempatan itu, turut dipasarkan pangan lokal serta berbagai jenis makanan dan minuman dalam kemasan asli daerah Letvuan. (DS)
Maluku Tenggara 157226096023119830

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

IKLAN

ORGANISASI PROFESI

TRENDING TOPIC