Sosialisasi SBH, Semua Rumah Tangga Pasti Akan Berbelanja
https://www.malukuchannelonline.com/2018/07/sosialisasi-sbh-semua-rumah-tangga.html
AMBON, Malukuchannel.com - Semua Rumah Tangga pasti akan berbelanja tidak ada orang yang tidak berbelanja, tidak membutuhkan bahan makanan dan tidak membutuhkan bahan non makanan.
Barang-barang dibelanjakan rumah tangga harus diinventarisir untuk mengetahui apa yang dikonsumsi oleh rumah tangga, serta dicatat harga barangnya secara periodik untuk mengetahui ada barang yang harganya naik dan ada yang turun.
Ini dimaksudkan untuk mengetahui bobot atau diagram timbang,"kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Maluku Ir. Jessica Pupella, M.Si saat menyampaikan materi pada Sosialisasi Survei Biaya Hidup (SBH) di Kec. Nusaniwe Kota Ambon, Kamis (12/07/2018).
Menurut Pupella, ujuang dari kegiatan Survei Biaya Hidup (SBH) adalah untuk menghitung inflasi atau deflasi. Inflasi biasanya dipakai oleh Pemeritah untuk menghitung tingkat upah, karena perkembangan dari waktu ke waktu harga barang tidak pernah turun melainkan naik terus.
Jika ada harga barang yang turun maka kualitas barang tersebut berkurang atau masa kadalwuarsanya semakin dekat, sehingga pedagang bisa menurunkan harga barang tersebut.
Menghitung naiknya upah buruh berapa persen, selalu mempertimbangkan inflasi yang terjadi di suatu daerah demi kesejahteraan para pekerja. Termasuk nilai kontrak rumah (harga kost), listrik, air, bahan bangunan dan lain-lain, tidak pernah turun karena selalu memperhitungkan kenaikkan harga yang terjadi.
Dikatakan, ada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) pada seluruh provinsi di Indonesia. Tugas dari TPID adalah untuk mengendalikan inflasi atau naiknnya harga barang.
SBH dilaksanakan pertama kali tahun 1977 namun tidak semua kota yang mendapat SBH. SBH tahun 2018 terdapat pada 90 kota di Indonesia termasuk Kota Ambon dan Kota Tual di Maluku.
Pelaksanaan suatu survey membutuhan dana yang besar, tenaga yang banyak dan waktu yang cukup, serta perlengkapan-perlengkapan pendukung lainnya.
Di era teknologi saat ini otomatis jenis-jenis komoditas yang kita konsumsi berubah atau berbeda-beda, yang dapat dikelompokkan dalam kelompok bahan makanan, pedidikan, sandang, kesehatan transportasi, dan keuangan.
"SBH tahun 2012 terdapat tujuh kelompok pengeluaran direncanakan SBH tahun 2018 terdapat lebih kelompok pengeluaran. BPS tidak asal menentukan kelompok-kelompok pengeluaran, namun sesuai dengan standar Internasional,"ucapnya. (MC)
Barang-barang dibelanjakan rumah tangga harus diinventarisir untuk mengetahui apa yang dikonsumsi oleh rumah tangga, serta dicatat harga barangnya secara periodik untuk mengetahui ada barang yang harganya naik dan ada yang turun.
Ini dimaksudkan untuk mengetahui bobot atau diagram timbang,"kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Maluku Ir. Jessica Pupella, M.Si saat menyampaikan materi pada Sosialisasi Survei Biaya Hidup (SBH) di Kec. Nusaniwe Kota Ambon, Kamis (12/07/2018).
Menurut Pupella, ujuang dari kegiatan Survei Biaya Hidup (SBH) adalah untuk menghitung inflasi atau deflasi. Inflasi biasanya dipakai oleh Pemeritah untuk menghitung tingkat upah, karena perkembangan dari waktu ke waktu harga barang tidak pernah turun melainkan naik terus.
Jika ada harga barang yang turun maka kualitas barang tersebut berkurang atau masa kadalwuarsanya semakin dekat, sehingga pedagang bisa menurunkan harga barang tersebut.
Menghitung naiknya upah buruh berapa persen, selalu mempertimbangkan inflasi yang terjadi di suatu daerah demi kesejahteraan para pekerja. Termasuk nilai kontrak rumah (harga kost), listrik, air, bahan bangunan dan lain-lain, tidak pernah turun karena selalu memperhitungkan kenaikkan harga yang terjadi.
Dikatakan, ada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) pada seluruh provinsi di Indonesia. Tugas dari TPID adalah untuk mengendalikan inflasi atau naiknnya harga barang.
SBH dilaksanakan pertama kali tahun 1977 namun tidak semua kota yang mendapat SBH. SBH tahun 2018 terdapat pada 90 kota di Indonesia termasuk Kota Ambon dan Kota Tual di Maluku.
Pelaksanaan suatu survey membutuhan dana yang besar, tenaga yang banyak dan waktu yang cukup, serta perlengkapan-perlengkapan pendukung lainnya.
Di era teknologi saat ini otomatis jenis-jenis komoditas yang kita konsumsi berubah atau berbeda-beda, yang dapat dikelompokkan dalam kelompok bahan makanan, pedidikan, sandang, kesehatan transportasi, dan keuangan.
"SBH tahun 2012 terdapat tujuh kelompok pengeluaran direncanakan SBH tahun 2018 terdapat lebih kelompok pengeluaran. BPS tidak asal menentukan kelompok-kelompok pengeluaran, namun sesuai dengan standar Internasional,"ucapnya. (MC)