Satu Tahun Kepemimpinan Fatlolon-Utuwally di MTB
https://www.malukuchannelonline.com/2018/06/satu-tahun-kepemimpinan-fatlolon.html
AMBON, Malukuchannel.com - Tak terasa perjalanan pemerintahan Petrus Fatlolon dan Agustinus Utuwally telah memasuki usia satu tahun pada tanggal 22 Mei 2018, sebagai Bupati/Wakil Bupati Maluku Tenggara Barat (MTB) periode 2017-2022.
Perayaan satu tahun kepimpinan ini dirayakan secara sederhana dengan acara syukuran yang berlangsung di Gedung Kesenian Saumlaki, Selasa Pekan Kemarin.
Acara syukuran turut dihadiri oleh Plt. Gubernur Maluku DR. Zeth Sahubura, Pimpinan SKPD lingkup Pemprov Maluku, SKPD serta Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkab MTB, unsur TNI-Polri, Tokoh Agama, Pemuda, Perempuan serta undangan lainnya.
Bupati MTB Petrus Fatlolon mengatakan, kepemimpinan dirinya bersama Wakil Bupati Agustinus Utuwaly masih banyak yang belum dibuat.
Menurutnya, kondisi MTB tahun 2017 lalu saat dirinya bersama Wakil Bupati dilantik ada banyak persoalan yang dihadapi seperti; tingkat kemiskinan tertinggi kedua di Maluku yaitu di atas 26,7 persen masih jauh dibawah target Nasional 12 persen,.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) secara Nasional di angka 70 point, sementara MTB baru di angka 60 point.
Kemiskinan dilihat dari 33 variabel antara lain di bidang pendidikan yang masih rendah, lamanya usia sekolah, kesehatan yang belum maksimal, masih banyak rumah masyarakat yang berlantai tanah, beratap daun kelapa.
"Sesuai hasil kunjungan kami di beberapa daerah selama satu tahun ini, menemukan ada rumah dinas kepala sekolah masih beratap daun kelapa, berdinding bambu dan sudah hampir roboh, kemudian masih ada juga banyak rumah warga di desa yang belum mendapat pelayanan air bersih dan menikmati listrik,"ucapnya.
Dikatakan, semua persoalan tersebut tentunya harus disikapi dan perlu ada intervensi dan kontribusi kontinyu dari 17 SKPD di MTB.
"Kita tidak saling menyalahkan siapa yang bertanggungjawab, tetapi saatnya kita berbenah kebutuhan daerah untuk secara bertahap kita tangani sesuai kemampuan keuangan daerah yang kita miliki,"katanya.
Selain itu dirinya bersama Wakil Bupati diperhadapkan dengan laporan keuangan yang sudah mengalami peningkatan dari Disclaimer menjadi Wajar Dengan Pengecualian (WDP).
Beberapa faktor penyebab yaitu; hutang pihak ketiga ratusan milyaran, persoalan aset yang susah cukup lama, kualitas laporan keuangan daerah termasuk dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Sedangkan untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditentukan belum maksimal. Dari Rp.49 miliar yang ditargetkan, baru tercapai Rp.18,7 miliar.
Untuk itu, perlu ada pergerakan khusus untuk meningkatkan PAD guna membiayai pembangunan di segala sektor. (MC)
Perayaan satu tahun kepimpinan ini dirayakan secara sederhana dengan acara syukuran yang berlangsung di Gedung Kesenian Saumlaki, Selasa Pekan Kemarin.
Acara syukuran turut dihadiri oleh Plt. Gubernur Maluku DR. Zeth Sahubura, Pimpinan SKPD lingkup Pemprov Maluku, SKPD serta Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkab MTB, unsur TNI-Polri, Tokoh Agama, Pemuda, Perempuan serta undangan lainnya.
Bupati MTB Petrus Fatlolon mengatakan, kepemimpinan dirinya bersama Wakil Bupati Agustinus Utuwaly masih banyak yang belum dibuat.
Menurutnya, kondisi MTB tahun 2017 lalu saat dirinya bersama Wakil Bupati dilantik ada banyak persoalan yang dihadapi seperti; tingkat kemiskinan tertinggi kedua di Maluku yaitu di atas 26,7 persen masih jauh dibawah target Nasional 12 persen,.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) secara Nasional di angka 70 point, sementara MTB baru di angka 60 point.
Kemiskinan dilihat dari 33 variabel antara lain di bidang pendidikan yang masih rendah, lamanya usia sekolah, kesehatan yang belum maksimal, masih banyak rumah masyarakat yang berlantai tanah, beratap daun kelapa.
"Sesuai hasil kunjungan kami di beberapa daerah selama satu tahun ini, menemukan ada rumah dinas kepala sekolah masih beratap daun kelapa, berdinding bambu dan sudah hampir roboh, kemudian masih ada juga banyak rumah warga di desa yang belum mendapat pelayanan air bersih dan menikmati listrik,"ucapnya.
Dikatakan, semua persoalan tersebut tentunya harus disikapi dan perlu ada intervensi dan kontribusi kontinyu dari 17 SKPD di MTB.
"Kita tidak saling menyalahkan siapa yang bertanggungjawab, tetapi saatnya kita berbenah kebutuhan daerah untuk secara bertahap kita tangani sesuai kemampuan keuangan daerah yang kita miliki,"katanya.
Selain itu dirinya bersama Wakil Bupati diperhadapkan dengan laporan keuangan yang sudah mengalami peningkatan dari Disclaimer menjadi Wajar Dengan Pengecualian (WDP).
Beberapa faktor penyebab yaitu; hutang pihak ketiga ratusan milyaran, persoalan aset yang susah cukup lama, kualitas laporan keuangan daerah termasuk dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Sedangkan untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditentukan belum maksimal. Dari Rp.49 miliar yang ditargetkan, baru tercapai Rp.18,7 miliar.
Untuk itu, perlu ada pergerakan khusus untuk meningkatkan PAD guna membiayai pembangunan di segala sektor. (MC)