Loading...

Debat Publik Cagub Maluku, Saling Serang Soal Isu Kemiskinan

AMBON, Malukuchannel.com - Debat publik Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku 2018 2018 tahap pertama dengan mengusung tema "Upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat demi memajukan daerah" yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku di Baileo Siwalima Ambon, Senin (07/05/2018) berlangsung sengit.

Dalam debat publik ini, pasangan calon (Paslon) saling serang, dengan sanggahan atas pertanyaan yang dilontarkan masing-masing pasangan calon. Debat diikuti ketiga Paslon. Paslon nomor urut 1 Said Assagaff – Andareas Rentanubun "SANTUN", Paslon nomor urut 2 Murad Ismail – Barnabas Orno "BAILEO" dan Paslon nomor urut 3 Herman A. Koedoeboen – Abdullah Vanath "HEBAT".

Debat semakin panas saat memasuki sesi tanya jawab, diawali oleh Paslon nomor urut 3 HEBAT yang mempertanyakan langkah BAILEO mengatasi kemiskinan sementara Cagub Murad Ismael tidak ada pengalaman dalam pemerintahan, apalagi wakil yang diambil adalah Bupati Maluku Barat Daya yang merupakan daerah penyumbang kemiskinan Maluku.

Paslon BAILEO dalam jawabannya, menyalahkan petahana Cagub nomor urut 1 Said Assagaf, yang turut berperan sehingga menyebabkan Maluku Barat Daya sebagai daerah penyumbang kemisiknan Maluku.

"Maluku Barat Daya ketika mekar menerima beban dari kabupaten induk, jalan tidak lebih dari 4 KM dan Pemrov tidak pernah membantu usulkan pembangunan fisik seperti bandara, RS, Jalan raya," kata Barnabas Orno.

Paslon SANTUN dalam kesempatan lainnya mempertanyakan definisi dan indikator kemiskinan kepada pasangan BAILEO, yang dijawab pasangan BAILEO bahwa indikatornya masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar, indikator kemiskinan sudah ditentukan secara nasional.

"Waktu saya singkat untuk menjelaskan silahkan ke perpustakaan atau toko buku, ada sekitar 14 indikator. Pembangunan infrastruktur dilakukan tanpa memandang bulu, Petahana selama ini menyatakan itu urusan bupati," ucap Barnabas Orno.

Menanggapi jawaban Orno, Said Assagaff menjelaskan Indikator kemiskinan tidak ada pada pendapatan perkapita yang rendah, Dia meminta Orno untuk memberikan jawaban yang benar.

Menurut Assagaff, Ada tiga daerah yang menyumbang angka kemiskinan diatas 28 persen yaitu MBD,MTB dan Aru. MTB dan Aru angka kemiskinan sudah menurun drastis.

"Ini tandanya kemauan dari bupati berantas kemiskinan lemah sekali," kata Assagaff.

Assagaff juga menyinggung tanggung jawab bupati untuk mensejahterakan masyarakat. Dijelaskan, Gubernur juga punya tanggung jawab yang sama. Kalau semua kabupaten/kota miskin, maka Provinsi lebih miskin.

"Paling dekat dengan rakyat adalah Bupati, untuk itu anggaran pembangunan lebih banyak ke pemberdayaan masyarakat, jangan banyak bangun proyek fisik yang tidak menyentuh rakyat," kata Assagaf saat menjawab pertanyaan BAILEO soal tanggung jawab mengatasi kemiskinan.

Paslon BAIELO dalam sanggahan kepada SANTUN menyinggung soal infrastruktrur yang tidak pernah ada dari Pemrov, sejak petahana Said Assagaff jadi kepala Bappeda, Sekda sampai gubernur.

"Tidak pernah proyek jalan provinsi yang masuk ke MBD. itu juga merupakan salah satu penyumbang angka kemiskinan. Pemrov banyak mengekploitasi MBD sebagai kabupaten perbatasan, namun tidak ada proyek fisik dari pemprov," tandas Orno.

Sementara itu Pantauan di Baileo Siwalima, pelaksanaan debat berlangsung aman meski dalam debat publik diisi saling serang antara tiga Paslon. Tahap kedua Debat Calon Gubernur Maluku 2018 bakal berlangsung pada Sabtu (23/06/2018) mendatang. (MC)
Slider 6719185138622631507

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

IKLAN

ORGANISASI PROFESI

TRENDING TOPIC