Bahan Makanan Sebabkan Inflasi di Kota Tual
https://www.malukuchannelonline.com/2017/11/bahan-makanan-sebabkan-inflasi-di-kota.html
Ilustrasi |
"Inflasi sebesar itu membuat Kota Tual menduduki rangking pertama dari 82 kota IHK di Indonesia," kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Dumangar Hutauruk, di Ambon, Rabu (1/11/2017).
Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Cilegon dan Kota Surakarta sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 136,75, dan 1234,65.
"Deflasi tertinggi terjadi di Kota Palu sebesar 1,31 persen dengan IHK 13,33 dan terendah terjadi di Kota Palopo sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 127,47," ujarnya.
Inflasi tahun kalender Kota Tual di bulan Oktober 2017 10,78 persen dan inflasi (Oktober 2017 terhadap Oktober 2016) sebesar 12,36 persen.
Dumangar mengemukakan, pada Oktober 2017 dari 82 kota IHK di Indonesia tercatat 44 kota mengalami inflasi dan 38 kota lainnya mengalami deflasi.
"Inflasi di Kota Tual terjadi pada semua kelompok pengeluaran dengan inflasi tertinggi pada kelompok bahan makanan sebesar 1,91 persen, dan inflasi terendah terjadi pada kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen," ujarnya.
Inflasi Kota Tual terjadi karena adanya kenaikan IHK pada semua pengeluaran, yaitu pada kelompok bahan makanan sebesar 1,91 persen, kelompok makanan jadi, minuman rokok, dan tembakau sebesar 0,61 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,11 persen.
Kelompok sandang sebesar 0,38 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,05 persen, serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,39 persen.
Sedangkan komunitas yang dominan menyumbang inflasi di Kota Tual adalah ikan cakalang, daun singkong, bayam, angkutan udara dan ikan teri. Komunitas yang dominan menyumbang deflasi di Kota Tual adalah ikan momar, ikan kakap merah, ikan ekor kuning, ikan baronang dan ikan bubara. (Mc)