Unpatti Luncurkan Program Kursus Bahasa Asing
https://www.malukuchannelonline.com/2017/03/unpatti-luncurkan-program-kursus-bahasa.html
Ambon, Maluku Channel.com - Lembaga Bahasa Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon meluncurkan program kursus bahasa asing bagi para siswa, mahasiswa maupun dosen.
"Program ini terbuka untuk umum baik untuk mahasiswa dan dosen Unpatti, tetapi juga bagi para siswa maupun mahasiswa perguruan tinggi lainnya di Kota Ambon, guna peningkatan pengetahuan bahasa asing," kata Rektor Unpatti Ambon, Marthinus Saptenno, saat peluncuran kursus bahasa asing di Ambon, Jumat (10/3/2017).
Menurut dia, kursus bahasa yang dilaksanakan yakni bahasa Inggris, Jermas, Spanyol, Belanda, Rusia, Mandarin dan Korea.
"Bahasa dari sejumlah negara tersebut sangat penting untuk dipelajari karena perkembangan jaman dan teknologi yang berkembang menuntut setiap orang dapat berbahasa asing, terutama di negara berkembang," katanya.
Marthinus mengatakan, bahasa asing penting bagi peningkatan keahlian mahasiswa sehingga ketika lulus dari perguruan tinggi memiliki peluang untuk bekerja di perusahaan asing maupun di luar negeri.
Saat ini peluang bekerja di luar negeri sangat besar, tidak hanya itu investasi perusahaan asing di Indonesia semakin besar sehingga peluang juga terbuka lebar bagi mahasiswa.
"Peluang tersebut tidak dapat diraih jika mahasiswa tidak dapat menguasai bahasa asing, bahkan tidak dapat meraih kesempatan ke luar negeri, karena itu kita mulai dengan kursus agar kedepan ada kesadaran dari semua pihak termasuk dosen untuk belajar bahasa asing," katanya.
Dijelaskannya, keahlian berbahasa asing merupakan poin penting jika hendak bekerja di luar negeri, karena kemampuan ilmiah dan administrasi saja tidak cukup jika tidak ditunjang bahasa.
Kemampuan ilmiah saja lanjutnya, tidak cukup jika tidak memiliki kemampuan bahasa asing karena peluang ke luar negeri untuk bekerja maupun melanjutkan pendidikan sulit.
"Tidak hanya untuk ke luar negeri tetapi saat wisatawan asing berkunjung ke Maluku dapat dimanfaatkan untuk bekerja, hal tersebut berlaku untuk wisatawan Jepang dan Mandarin mereka senang jika ada orang yang dapat berkomunikasi dengan bahasa mereka. Peluang ini yang harus kita tangkap," tandasnya.
Ia menambahkan, tenaga pengajar kursus sementara di ambil dari dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FKIP) Unpatti, tetapi kedepan akan didatangkan tenaga pengajar dari sejumlah negara.
Jadwal kursus juga akan diatur oleh pengelola setiap bahasa, kita berharap kedepan orientasi para lulusan tidak hanya menjadi PNS, tetapi bagaimana mengolah kesempatan dan sumberdaya yang ada termasuk mengolah potensi diri," kata Marthinus.
"Program ini terbuka untuk umum baik untuk mahasiswa dan dosen Unpatti, tetapi juga bagi para siswa maupun mahasiswa perguruan tinggi lainnya di Kota Ambon, guna peningkatan pengetahuan bahasa asing," kata Rektor Unpatti Ambon, Marthinus Saptenno, saat peluncuran kursus bahasa asing di Ambon, Jumat (10/3/2017).
Menurut dia, kursus bahasa yang dilaksanakan yakni bahasa Inggris, Jermas, Spanyol, Belanda, Rusia, Mandarin dan Korea.
"Bahasa dari sejumlah negara tersebut sangat penting untuk dipelajari karena perkembangan jaman dan teknologi yang berkembang menuntut setiap orang dapat berbahasa asing, terutama di negara berkembang," katanya.
Marthinus mengatakan, bahasa asing penting bagi peningkatan keahlian mahasiswa sehingga ketika lulus dari perguruan tinggi memiliki peluang untuk bekerja di perusahaan asing maupun di luar negeri.
Saat ini peluang bekerja di luar negeri sangat besar, tidak hanya itu investasi perusahaan asing di Indonesia semakin besar sehingga peluang juga terbuka lebar bagi mahasiswa.
"Peluang tersebut tidak dapat diraih jika mahasiswa tidak dapat menguasai bahasa asing, bahkan tidak dapat meraih kesempatan ke luar negeri, karena itu kita mulai dengan kursus agar kedepan ada kesadaran dari semua pihak termasuk dosen untuk belajar bahasa asing," katanya.
Dijelaskannya, keahlian berbahasa asing merupakan poin penting jika hendak bekerja di luar negeri, karena kemampuan ilmiah dan administrasi saja tidak cukup jika tidak ditunjang bahasa.
Kemampuan ilmiah saja lanjutnya, tidak cukup jika tidak memiliki kemampuan bahasa asing karena peluang ke luar negeri untuk bekerja maupun melanjutkan pendidikan sulit.
"Tidak hanya untuk ke luar negeri tetapi saat wisatawan asing berkunjung ke Maluku dapat dimanfaatkan untuk bekerja, hal tersebut berlaku untuk wisatawan Jepang dan Mandarin mereka senang jika ada orang yang dapat berkomunikasi dengan bahasa mereka. Peluang ini yang harus kita tangkap," tandasnya.
Ia menambahkan, tenaga pengajar kursus sementara di ambil dari dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FKIP) Unpatti, tetapi kedepan akan didatangkan tenaga pengajar dari sejumlah negara.
Jadwal kursus juga akan diatur oleh pengelola setiap bahasa, kita berharap kedepan orientasi para lulusan tidak hanya menjadi PNS, tetapi bagaimana mengolah kesempatan dan sumberdaya yang ada termasuk mengolah potensi diri," kata Marthinus.