Pemkot Ambon Salurkan Dana Kader Posyandu II
https://www.malukuchannelonline.com/2016/08/pemkot-ambon-salurkan-dana-kader.html
Ambon, Maluku Channel.com Sebanyak 1.450 kader Posyandu dan Bina Keluarga Balita (BKB) Kota Ambon, Maluku menerima dana operasional tahap II tahun 2016.
Penyaluran dana operasional dilakukan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy kepada perwakilan kader Posyandu dan BKB di lima kecamatan di kota Ambon, Senin (1/8/2016).
Wali Kota Richard mengatakan, bantuan operasional diberikan kepada 1.306 kader posyandu serta 144 tenaga BKB, atau promotor kesehatan yang merupakan tenaga sukarela dan dipilih dari masyarakat .
"Selama ini mereka melakukan tugas kemanusiaan yakni bekerja dengan sukarela melayani bayi dan balita , masalah kesehatan tanpa ada persungutan, karena itu tahun ini kami memberikan perhatian kepada para kader posyandu dan BKB," katanya.
Menurut dia, dana operasional yang diberikan belum memadai dibandingkan tugas yang dilakukan selama ini dengan sukarela demi masa depan generasi bangsa.
Tugas yang dilakukan selama ini tidak mendapat imbalan atau bantuan dari pemerintah. Tahun ini pihaknya mengalokasikan anggaran dana operasional kader sebesar Rp100 ribu per bulan.
Kebijakan tersebut ditempuh katanya setelah melihat tugas dan tanggung jawab yang diemban selama ini harus mendapat perhatian berupa dana operasional yang diberikan setiap bulan.
"Apa yang kami berikan saat ini memang tidak sebanding dengan tugas yang dilakukan selama ini, karena para kader melakukan dengan hati sehingga tidak ada persungutan. Kami berharap bantuan ini dapat memotivasi para kader untuk melakukan tugas kedepan," ujarnya.
Dijelaskannya, usia tumbuh kembang anak yakni usia 0-3 tahun merupakan usia ideal bagi orang tua dalam mengasuh, karena dibutuhkan perhatian bukan hanya orang tua tetapi juga kader posyandu dan BKB.
Bina keluarga balita lanjutnya merupakan kegiatan yang khusus mengelola tentang pembinaan tumbuh kembang anak melalui pola asuh yang benar berdasarkan kelompok umur, yang dilaksanakan oleh sejumlah kader dan berada di tingkat RW.
Kelompok BKB umumnya terdiri dari keluarga muda dengan anggota yang mempunyai anak batita atau anak balita. Untuk memberdayakan keluarga Batita (Bawah UsiaTigaTahun) dan keluarga Balita (Bawah Usia Lima Tahun), serta seluruh jajaran pembangunan, termasuk kekuatan keluarga yang tergabung dalam POSDAYA,.
"BKB sebagai gerakan bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk memelihara kesehatan, hantaran tumbuh kembang anaknya, deteksi dini kelainan atau kecacatan dan akhirnya menyiapkan anak balitanya siap sekolah bersama anak-anak lain," kata Richard Louhenapessy.
Penyaluran dana operasional dilakukan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy kepada perwakilan kader Posyandu dan BKB di lima kecamatan di kota Ambon, Senin (1/8/2016).
Wali Kota Richard mengatakan, bantuan operasional diberikan kepada 1.306 kader posyandu serta 144 tenaga BKB, atau promotor kesehatan yang merupakan tenaga sukarela dan dipilih dari masyarakat .
"Selama ini mereka melakukan tugas kemanusiaan yakni bekerja dengan sukarela melayani bayi dan balita , masalah kesehatan tanpa ada persungutan, karena itu tahun ini kami memberikan perhatian kepada para kader posyandu dan BKB," katanya.
Menurut dia, dana operasional yang diberikan belum memadai dibandingkan tugas yang dilakukan selama ini dengan sukarela demi masa depan generasi bangsa.
Tugas yang dilakukan selama ini tidak mendapat imbalan atau bantuan dari pemerintah. Tahun ini pihaknya mengalokasikan anggaran dana operasional kader sebesar Rp100 ribu per bulan.
Kebijakan tersebut ditempuh katanya setelah melihat tugas dan tanggung jawab yang diemban selama ini harus mendapat perhatian berupa dana operasional yang diberikan setiap bulan.
"Apa yang kami berikan saat ini memang tidak sebanding dengan tugas yang dilakukan selama ini, karena para kader melakukan dengan hati sehingga tidak ada persungutan. Kami berharap bantuan ini dapat memotivasi para kader untuk melakukan tugas kedepan," ujarnya.
Dijelaskannya, usia tumbuh kembang anak yakni usia 0-3 tahun merupakan usia ideal bagi orang tua dalam mengasuh, karena dibutuhkan perhatian bukan hanya orang tua tetapi juga kader posyandu dan BKB.
Bina keluarga balita lanjutnya merupakan kegiatan yang khusus mengelola tentang pembinaan tumbuh kembang anak melalui pola asuh yang benar berdasarkan kelompok umur, yang dilaksanakan oleh sejumlah kader dan berada di tingkat RW.
Kelompok BKB umumnya terdiri dari keluarga muda dengan anggota yang mempunyai anak batita atau anak balita. Untuk memberdayakan keluarga Batita (Bawah UsiaTigaTahun) dan keluarga Balita (Bawah Usia Lima Tahun), serta seluruh jajaran pembangunan, termasuk kekuatan keluarga yang tergabung dalam POSDAYA,.
"BKB sebagai gerakan bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk memelihara kesehatan, hantaran tumbuh kembang anaknya, deteksi dini kelainan atau kecacatan dan akhirnya menyiapkan anak balitanya siap sekolah bersama anak-anak lain," kata Richard Louhenapessy.