Pemotongan ADD Di SBB Dipertanyakan
https://www.malukuchannelonline.com/2016/06/pemotongan-add-di-sbb-dipertanyakan.html
Ambon, Maluku Channel.com Kebijakan sepihak Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) yang memotong Alokasi Dana Desa (ADD) tahun anggaran 2015 yang berkisar antara 20 - 22 persen untuk setiap desa dipertanyakan masyarakat.
"Desa kami harusnya mendapatkan bantuan ADD sebesar Rp600 juta, namun untuk realisasi tahun 2015 kemarin dipotong Rp200 juta dengan alasan kebijakan pemerintah kabupaten," kata Kaur Umum Pemerintah Desa Hualoy, Kabupaten SBB, Hasan Lussy yang dihubungi dari Ambon, Selasa (28/6/2016).
Ia mengaku telah menyampaikan masalah itu dalam rapat saniri negeri (desa), namun jawaban yang didapat adalah kebijakan pemerintah kabupaten untuk memangkas ADD 92 desa di daerah itu.
Menurut Hasan, Desa Tumalehu yang seharusnya menerima bantuan ADD senilai Rp600 juta pun dalam realisasi hanya mendapatkan Rp400 juta dengan alasan yang sama.
Puluhan desa di SBB, kata Hasan, menerima bantuan ADD tahun 2015 dalam jumlah berbeda, terbesar Desa Luhu yang mendapatkan Rp3 miliar .
Bila pemotongan ADD untuk Desa Luhu sendiri sekitar 10 persen, maka Pemkab SBB sudah mendapatkan Rp300 juta.
Kalau dikalkulasikan dengan 92 desa penerima bantuan ADD di Kabupaten SBB, maka jumlah anggaran yang dikumpulkan Pemkab SBB bisa mencapai triliunan rupiah.
"Alasan pemotongannya karena kebijakan, tetapi tidak jelas dipergunakan untuk apa, kemudian setahu kami dalam penyaluran bantuan ADD itu seharusnya tidak ada pemotongan anggaran," kata Hasan.
"Desa kami harusnya mendapatkan bantuan ADD sebesar Rp600 juta, namun untuk realisasi tahun 2015 kemarin dipotong Rp200 juta dengan alasan kebijakan pemerintah kabupaten," kata Kaur Umum Pemerintah Desa Hualoy, Kabupaten SBB, Hasan Lussy yang dihubungi dari Ambon, Selasa (28/6/2016).
Ia mengaku telah menyampaikan masalah itu dalam rapat saniri negeri (desa), namun jawaban yang didapat adalah kebijakan pemerintah kabupaten untuk memangkas ADD 92 desa di daerah itu.
Menurut Hasan, Desa Tumalehu yang seharusnya menerima bantuan ADD senilai Rp600 juta pun dalam realisasi hanya mendapatkan Rp400 juta dengan alasan yang sama.
Puluhan desa di SBB, kata Hasan, menerima bantuan ADD tahun 2015 dalam jumlah berbeda, terbesar Desa Luhu yang mendapatkan Rp3 miliar .
Bila pemotongan ADD untuk Desa Luhu sendiri sekitar 10 persen, maka Pemkab SBB sudah mendapatkan Rp300 juta.
Kalau dikalkulasikan dengan 92 desa penerima bantuan ADD di Kabupaten SBB, maka jumlah anggaran yang dikumpulkan Pemkab SBB bisa mencapai triliunan rupiah.
"Alasan pemotongannya karena kebijakan, tetapi tidak jelas dipergunakan untuk apa, kemudian setahu kami dalam penyaluran bantuan ADD itu seharusnya tidak ada pemotongan anggaran," kata Hasan.