Loading...

Dinamika Politik & Lokomotif Kekuasaan

Masih tetap prihatin dalam berbagai kurun waktu, Dinamika perpolitikan bangsa ini semakin sembraut. Itu terlihat atau nampak sekali dari keadaan Politik sekarang ini, mulai dari cara mempertahankan dan saling menyerang/menggerakkan kekuatan dari segi kekuasaan.

Tentu siberkuasa atau yang mengendalikan kekuasaan masih kuat kekuatannya, karena dia memiliki Lokomotif Kekuasaan yang sangat kuat (Full Power) untuk segala-galanya.

Rakyat sadari hal itu, karena sudah pandai menilai-nya setelah tamat sekolah politik selama ikut terlibat dalam dunia EMPIRIS (pengalaman) disetiap perhelatan kontestasi politik.

Sekali lagi tidak ada "Perubahan yang Siknifikan" kearah yang jauh lebih baik untuk membuat bangsa ini bisa bernafas lega, terutama urusan hidup bagi rakyat kecil.

Malah sebaiknya, upaya mempertahankan kekuasaan dan menimbun harta karung lewat pundi kekuasaan semakin terang benderang di depan mata, dari aspek politik investasi ekonomi untuk dan atas nama...?

Lihat saja berita di media publik akhir-akhir ini, perseteruan kekuasaan politik menjadi agenda utama dan agenda hajat hidup rakyat kecil menjadi termarjin/dipinggirkan.

Harta Karung adalah MODAL (Uang atau benda tertentu yang bernilai Ekonomi) itu bagian juga dari hajat hidup tentang urusan membiayai kelangsungan perpolitikan dalam konteks organisasi parpol dan bagaimana cara mempertahankannya.

Tidak salah lagi dalam berbagai kesempatan terlontar kalimat oleh beberapa tokoh bangsa pada Channel Youtube bahwa, "Punya partai dan mau jadi ketum, maka Modal tidak sedikit alias harus punya Uang (Kepeng) yang banyak untuk membiayai".

Itu pertanda ada pemaknaan Ironis (sindiran halus) bahwa, mana yang mau di dahulukan..? Uang (Kepeng) sebagai modal balik dulu, atau kepentingan beli kebutuhan hidup rakyat dulu (Makan, Minum, Pendidikan, Perumahan, Kesehatan dan lain-lain kebutuhan primer).

Sudahlah berhenti dengan slogan RETORIKA enak-enak untuk di dengar oleh telinga rakyat atas nama kesejahteraan rakyat.

Siapa pun organisasi parpolnya, baik yang sudah ada dan yang akan ada (pendatang baru) polarisasi konvensional masih tetap dipakai untuk meraih sebuah keberhasilan dalam mempertahankan kekuasaan politik parpol.

Itu tidak soal, sebab PARPOL harus berkompetisi dan bagaimana cara keluar sebagai yang UNGGUL atau PEMENANG untuk mempertahankan dan melanggengkan kekuasaan dalam pemerintahan.

Tetapi ingat, ketika menang jangan lupa bagi-bagi harta karung negara dalam bingkai kesejahteraan sosial yang adil dan merata dalam distribusi kesejahteraan sosial. (sebuah makna ALEGORIS bersifat positif). (Patek)
Opini 402973053262321000

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

IKLAN

ORGANISASI PROFESI

TRENDING TOPIC