Pemda Malra Antar Yelim Guna Pengresmian Gereja Katedral Langgur
https://www.malukuchannelonline.com/2023/07/pemda-malra-antar-yelim-guna.html
MALRA, MALUKU CHANNEL ONLINE - Bupati Maluku Tenggara, M. Thaher Hanubun didampingi Sekretaris Daerah (Sekda), A. Yani Rahawarin bersama Pimpinan OPD dan ASN dilingkup Pemkab Malra antar Yelim ke Ohoi Langgur dengan memakai pakaian adat berwarna merah dan kuning, Senin (10/07/2023).
Antar Yelim sendiri merupakan salah satu tradisi adat orang Kei yang saling membantu bergotong royong guna melancarkan suatu perhelatan besar yang terjadi dalam masyarakat Kei.
Antar Yelim dilaksanakan oleh Pemkab Malra dalam rangka peresmian dan pentahbisan Gedung Gereja Katedral Langgur yang akan dilaksanakan acaranya pada tanggal 13 Juli 2023 nanti oleh Bupati Maluku Tenggara dan Uskup Diosis Amboina.
Unik dari kegiatan jalan adat tersebut adalah ratusan ASN memakai pakaian adat dengan membawa Yelim berupa pangan lokal hasil bumi seperti ubi ubian, sagu, embal, pisang dengan wadahnya kamboti yang dibuat dari daun kelapa hijau.
Bupati Thaher bersama rombongan melakukan perjalanan dengan berjalan kaki dari ujung Langgur menuju depan gedung Gereja katedral baru dan diterima secara adat oleh pemerintah Ohoi, panitia dan masyarakat setempat secara adat.
Untuk diketahui bahwa, ratusan ASN membawa Yelim berupa pangan lokal antara lain ubi ubian berupa petatas dan keladi, pisang, embal, sagu, sayuran, ikan, sapi dan uang tunai.
Unik dari perjalanan membawa Yelim ke Ohoi Langgur adalah para ASN membawa Yelim yang diisi didalam kamboti yang di anyam dari daun kelapa hijau dengan berbagai bentuk dan ukuran sebagai wada untuk mengisi bahan makanan tersebut.
Pada kesempatan tersebut kepada media, ini Bupati Thaher katakan hal baru bermunculan lalu kita meninggalkan hal-hal lama maka itu saya mencoba untuk mengembalikan adat dan budaya kita itu dan puji Tuhan Alhamdulillah ini yang kedua kalinya bukan baru pertama.
Dirinya tambahkan, yang pertama saya lakukan di Gereja Ohoijang dan yang kedua disini.Tetapi di tempat lain juga kami sudah lakukan itu dan kalau bukan sekarang kapan lagi, kalau bukan kita siapa lagi.
"Mari kita sama-sama mengembalikan apa adat budaya yang luar biasa yang ditinggalkan oleh orang tua kita nenekmoyang pada waktu-waktu yang lalu," ungkapnya.
Bupati Thaher juga mengingatkan bahwa, Itu sebagai alat berkat buat kita semua ya arak o mo orak ya a (saya adalah kamu dan kamu adalah saya kita sama).
Pada saat yang sama Bupati dan rombongan disuguhi makanan dan minuman oleh warga masyarakat setempat. (DS)