Loading...

DLHK Kota Tual Bekali Petugas Kebersihan Dengan Pengangkut Sampah Portable

TUAL, MALUKUCHANNELONLINE.COM - Sebagian besar sampah Kota yang dihasilkan di Indonesia tergolong sampah Hayati. Rata-rata sampah yang tergolong Hayati ini adalah diatas 65 % dari total sampah.

Melihat Komposisi dari sumber asalnya maka sebagian besar adalah sisa-sisa makanan dari sampah dapur, maka jenis sampah ini akan cepat membusuk, atau Terdegradasi oleh Mikroorganisme yang berlimpah di alam ini, dan Berpotensi pula sebagai sumberdaya penghasil Kompos, Metan dan Energi.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Tual, Jamal Renhoat saat dikonfirmasi Media ini di Kantornya, Rabu (27/07/2022).

Renhoat juga jelaskan bahwa, sampah Perkotaan adalah Limbah yang bersifat padat terdiri dari bahan Organik dan Anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi Investasi Pembangunan, yang timbul di Kota.

Lingkungan menjadi terlihat Kumuh, Kotor dan Jorok yang menjadi tempat berkembangnya Organisme Patogen yang berbahaya bagi Kesehatan Manusia, merupakan sarang Lalat, Tikus dan Hewan Liar lainnya.

"Dengan demikian sampah berpotensi sebagai Sumber Penyebaran penyakit. Sampah yang membusuk menimbulkan bau yang tidak sedap dan berbahaya bagi Kesehatan," ungkap Renhoat.

Air yang dikeluarkan (Lindi) juga dapat menimbulkan Pencemaran Sumur, Sungai maupun Air Tanah. Sampah yang tercecer tidak pada tempatnya dapat menyumbat Saluran Drainase sehingga dapat menimbulkan Bahaya Banjir.

Pengumpulan sampah dalam jumlah besar memerlukan tempat yang luas, tertutup dan jauh dari pemukiman.

Berdasarkan Uraian tersebut Pengelolaan sampah tidak cukup hanya dilakukan dengan Manajemen 3P (Pengumpulan, Pengangkutan dan Penimbunan di TPA).

Sampah dikumpulkan dari sumbernya kemudian diangkut ke TPS dan terakhir ditimbun di TPA, tetapi Reduksi sampah dengan mengolah sampah untuk dimanfaatkan menjadi Produk yang berguna perlu dipikirkan.

"Banyak sudah Literatur yang mengupas masalah Konsep Pengelolaan sampah, tidak terhitung sudah banyak Ahli lingkungan yang mengerti tentang sampah di Indonesia," ujar Renhoat.

Tetapi masalah sampah tidak pernah teratasi dengan tuntas. Pemerintah belum berhasil menciptakan Sistem Pengelolaan sampah yang sesuai Standar dan Establish dalam Praktek, artinya diterima secara massal dan tidak akan dirusak oleh Suksesi/Pergantian Pemerintahan.

"Khusus untuk Kota Tual, Renhoat Optimis bahwa tak lama lagi pihaknya akan menerima Tambahan satu Unit Mobil pengangkut sampah jenis Arm Roll pada Tahun ini sehingga menjadi dua Unit, serta Pengadaan tempat angkut sampah Portable sebanyak 21 Unit yang akan digunakan oleh para Petugas Kebersihan khususnya Petugas penyapu jalan," tutup Renhoat. (MCS)
Tual 6142219935396768692

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

IKLAN

ORGANISASI PROFESI

TRENDING TOPIC