Loading...

Maluku Masuk Peringkat Ketiga Pengangguran Se-Indonesia

Ilustrasi
AMBON, Malukuchannel.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka di Maluku pada Februari 2019 menempati peringkat ketiga secara nasional yaitu sebesar 6,91 persen atau mengalami penurunan dibandingkan periode sama 2018 sebesar 5,13 persen.

Tiga provinsi yang mempunyai tingkat pengangguran terbuka paling tinggi diatas rata-rata nasional adalah Jawa Barat sebesar 7,73 persen, Banten 7,58 persen dan Maluku 6,91 persen.

Siaran pers yang diterima dari BPS Maluku, Selasa (07/05/2019) menyebutkan jumlah penganggur pada Februari 2019 di Maluku tercatat sebanyak 52.821 orang mengalami penurunan sebanyak 4.137 orang atau sebesar 7,26 persen dibanding keadaan Februari 2018 yang tercatat sebanyak 56.958 orang.

Secara umum struktur ketenagakerjaan Maluku pada Februari 2019 mengalami perubahan bila dibandingkan dengan keadaan setahun lalu. Jumlah angkatan kerja di Maluku pada Februari 2019 tercatat sebanyak 764.939 orang, berkurang sebanyak 7.235 orang atau terjadi penurunan angkatan kerja sebesar 0,94 persen.

Sementara jumlah penduduk yang bekerja di Maluku pada Februari 2019 sebanyak 712.118 orang, berkurang sebanyak 3.098 orang dibanding keadaan Februari 2018 yang tercatat sebanyak 715.216 orang.

Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa jumlah orang yang bekerja dalam satu tahun terakhir mengalami penurunan sebesar 0,43 persen.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Maluku juga turut mengalami penurunan. TPAK pada Februari 2019 tercatat sebesar 63,12 persen, turun 1,90 persen poin dibanding setahun yang lalu. Penurunan TPAK memberikan indikasi adanya penurunan potensi ekonomi dari sisi pasokan (supply) tenaga kerja.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja. Jika dilihat berdasarkan wilayah, TPT di perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding TPT di perdesaan.

Pada Februari 2019, TPT di perkotaan sebesar 10,37 persen, sedangkan TPT di perdesaan sebesar 4,32 persen. Dibanding setahun yang lalu, terjadi penurunan tingkat pengangguran di perkotaan namun di perdesaan terjadi peningkatan, yaitu TPT di perkotaan turun sebesar 2,07 persen poin, dan TPT di perdesaan naik sebesar 0,85 persen poin.

Dilihat dari tingkat pendidikan pada Februari 2019, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 12,87 persen. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada Universitas sebesar 11,43 persen.

Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang berlebih terutama pada tingkat pendidikan SMK dan Universitas. Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari TPT SD ke bawah paling kecil diantara semua tingkat pendidikan yaitu 0,84 persen. (TM/MC)
Ekonomi 373872630916410943

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

IKLAN

ORGANISASI PROFESI

TRENDING TOPIC