Gubernur Ajak Seluruh Masyarakat Indonesia Saksikan Pesparani Nasional I di Ambon
https://www.malukuchannelonline.com/2018/10/gubernur-ajak-seluruh-masyarakat.html
Ajakan ini disampaikan Assagaff dalam acara Bingkai Inspirasi, yang disiarkan langsung dari salah satu stasiun televisi swasta, di Jakarta, Rabu Kemarin (10/10/2018).
Acara tersebut turut dihadiri Romo Sprianus Hormat, dari Sekretaris Eksekutif Wali Gereja Indonesia.
Gubernur mengatakan, event Keagamaan yang baru pertama Kali dilaksanakan secara Nasional di Indonesia akan dihadiri enam ribu oran, terdiri dari peserta, penggembira, yang berada dari seluruh daerah di Indonesia.
Seluruh peserta tersebut, selain tinggal di Hotel, Penginapan, Balai Diklat, juga ada tinggal dirumah masyarakat agama lainnya, salah satunya masyarakat Muslim. Sama halnya dengan event Pesta Paduan Suara Gerejawi dan MTQ yang dilaksanakan beberapa tahun lalu.
"Waktu MTQ ada peserta Muslim yang tinggal di keuskupan Amboina dan rumah masyarakat Kristen, dan mereka dapat juara. Betapa bahagia saya melihat ini." ucapnya.
Kebersamaan hidup ini, menurutnya merupakan ciri khas dari masyarakat Maluku yang hidup rukun dan damai dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Kami senang sekali karena bukan hanya untuk kami di Maluku, tetapi untuk semua agar pesta ini bisa berjalan dengan baik, aman dan lancar." pungkasnya.
Untuk perlombaan, Pesparani terdiri dari 12 mata lomba, yang diselenggarakan pada beberapa tempat, yakni Kristen Center, Islam Center , Hindu Center, Budha Center dan Katolik Center. Dimana seluruh mata lomba dibuka untuk umum.
"Jadi siapa saja bisa datang langsung menyaksikan perlombaan tanpa ada batasan apapun." cetusnya.
Terlepas dari hal tersebut, dirinya juga berterima kasih kepada pemerintah pusat yang telah memberikan dukungan penuh untuk menyukseskan event Keagamaan ini, antara lain Kementerian Agama, Kementerian Keuangan dan Departemen Perhubungan dalam hal bantuan bus.
Sementara itu, Romo Sprianus Hormat, dari Sekretaris Eksekutif Wali Gereja Indonesia mengatakan, lagu-lagu yang diperlombakan dalam Pesparani terkandung nilai kearifan lokal.
Dalam kaitan lagu-lagu yang akan dibawakan melalui paduan suara, dimana lagu-lagu liturgi Gereja, tetapi hasil lokakarya dari daerah ke daerah. Dimana lagu-lagu tersebut memakai khas gaya daerah yang juga akan dibawakan oleh peserta dengan khas daerahnya masing-masing.
"Untuk kita di katolik ada buku-buku lagu liturgi, untuk misa, ibadah itu merupakan kumpulan lagu gaya daerah dan itu dikumpulkan melalui lokokarya para musik Gerejani." tuturnya.
Dirinya juga mengakui, sudah beberapa kali event Nasional Keagamaan dilaksanakan di Maluku. Dikarenakan masyarakat yang hidup dengan kekeluargaan dan persaudaraan.
Dirinya mengutip yang dikatakan ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia, Mansyur Hario pada waktu menerima semua panitia, menegaskan Pesparani ini menjadiPesparani Persaudaraan, baik dalam internal Gereja Katolik, juga secara luas persaudaraan Indonesia.
"Apalagi yang terlibat dalam kegiatanini semua Agama, Karena itu kita menjadi bersaudara." tandasnya. (MC)