Loading...

Pembangunan Sarana Air Bersih Di Wilayah II Cukup Signifikan

AMBON, Malukuchannel.com - Pembangunan sarana air bersih di Wilayah II meliputi Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Maluku Tenggara Barat (MTB), Maluku Tenggara (Malra), Kota Tual dan Kepulauan Aru, sejak tahun 2013 lalu hingga kini perkembangannya cukup signifikan.

Di Kabupaten MBD prosentasinya masih kecil sehingga perlu penanganan yang lebih serius khusus pulau-pulau yang rawan air seperti Marsela, Pulau-pulau Babar dan Wetar.

Kabupaten MTB hampir 80 persen sudah terlayani baik dengan APBN, APBD I dan APBD II. Ini merupakan komitmen dari Pemda setempat untuk pemeliharaan dan peningkatan pelayanan fasilitas air bersih.

Walaupun demikian masih membutuhkan anggaran APBN untuk disasarkan kepada daerah rawan air tersisa yang belum terjangkau. Semua ini dilakukan untuk kebutuhan Blok Masela nanti,"kata PPK Pengembangan SPAM Wilayah II, Alex Lopulalan, ST. MT di Ambon, Rabu (19/07/2017).

Di Kabupaten Malra direncanakan tahun 2019 nanti untuk Kei Kecil akan terlayani secara keseluruhan, kemudian dilanjutkan ke Pulau Kei Besar. Ini merupakan hasil perencanaan antara Satker SPAM, PPK Wilayah II, Dinas PU dan PDAM Maluku Tenggara.

Untuk Kota Tual Pulau Dulla, sudah terkoneksi jaringan secara keseluruhan tinggal dikembangkan oleh Dinas PU dan PDAM setampat. Setelah itu akan dikembangkan ke Pulau Toyando, Kur dan Tam.

Kabupaten Kepualau Aru pada prinsipnya dikembangkan pada desa-desa rawan air, karena untuk Kota Dobo Ibu Kota Kabupaten tidak ada masalah yang berarti.

Menurutnya, untuk tahun 2017 ini Dinas PUPR Provinsi Maluku melalui Satuan Kerja (Satker) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), melakukan pengembangan dan pembangunan fasilitas air bersih pada empat kabupaten yaitu MTB, MBD, Malra dan Kepulauan Aru.

Proyek yang didanai oleh APBN itu meliputi; Pengembangan jarigan perpipaan kawasan rawan air di Olilit Tengah (MTB), Pembangunan SPAM kawasan pulau terluar di Werwaru (MBD), Pembangunan SPAM kawasan rawan air di Ohoi Danar Kei Kecil (Malra) dan Pembangunan SPAM kawasan rawan air di Tabarfane (Kepulauan Aru).

"Hingga kini progres dari proyek ini baik fisik sudah mencapai 85 sampai 95 persen dan anggaran mencapai 75 persen, diprediksi akhir bulan Agustus sudah selesai 100 persen sesuai kontrak,"ucapnya.

Ditambahkan, untuk kawasan rawan air di Olilit Tengah sasarannya untuk perluasan pelayanan PDAM MBT, di Werwaru (MBD) sasarannya pada kawasan rawan air dan desa terluar, di Ohoi Danar (Malra) sasarannya untuk melayani tempat wisata Pasir Panjang dan lima kawasan rawan air sekitarnya, dan di Tabarfane (Aru) sasarannya pada tiga kawasan rawan air yaitu Tabarfane, Kobadangar dan Karei.

Lopulalan berharap, masing-masing Pemda setempat dapat berperan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memelihara dan meningkatkan sarana air bersih yang sudah tersedia, untuk pemenuhan kebutuhan air bersih demi kesejahteraan masyarakat. (Mc-G)
Aneka 4477422077959805466

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

IKLAN

ORGANISASI PROFESI

TRENDING TOPIC