BPOM Ambon Lakukan Uji 46 Sampel Pangan Takjil
https://www.malukuchannelonline.com/2017/06/bpom-ambon-lakukan-uji-46-sampel-pangan.html
Ambon, Maluku Channel.com - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) kota Ambon melakukan pengujian menggunakan alat "tes kit" kepada 46 sampel pangan takjil di sejumlah lokasi di kota Ambon.
"Sampai hari ini kami telah melakukan pengujian 46 sampel pangan takjil, termasuk didalamnya pengujian mikrobiologi sebanyak 12 sampel," kata Kepala BPOM Maluku, Sandra Lithin, di Ambon Jumat (2/6/2017).
Ia mengatakan, dari 46 sampel yang dilakukan uji tes kit telah dilakukan uji formalin sebanyak tiga item dan seluruhnya negatif, sementara borax diuji empat sampel seluruhnya negatif.
"Pengawasan dilakukan menggunakan mobil laboratorium keliling guna dilakukan uji sampel di lokasi, selanjutnya dilakukan pengujian di laboratorium," katanya.
Pihaknya kata Sandra juga melakukan pengujian terhadap 23 sampel yang diduga mengandung rhodamin tetapi seluruhnya negatif, methanyl yellow sebanyak 13 sampel seluruhnya juga negatif.
"Kesimpulan sementara untuk empat sampel takjil parameter uji kimia semuanya negatif atau tidak mengandung bahan berbahaya. Pengujian juga dilakukan secara mikrobiologi tetapi belum sampai saat ini belum ada hasil," terangnya.
Ia menjelaskan, pengawasan pangan buka puasa fokus dilakukan di sejumlah lokasi yang menjual makanan berbuka puasa yakni kawasan di depan Mesjid Raya Alfatah, Waihaong, pusat jajanan di Desa Batumerah, Tantui, Kebun Cengkeh, Galunggung, Air Besar, Poka Waiheru, Nania,Wayame dan Tulehu.
Pengujian telah dilakukan di Waihaong, Masjid raya Al Fatah, Wayame, Waiheru dan Nania, dilanjutkan dengan Batu Merah, Kebun Cengkeh, Air Besar dan Galunggung.
"Untuk minggu depan akan dilakukan di Tulehu dan Passo pada Senin (5/5) dam dilanjutkan esok harinya di Tantui dan Passo, sementara minggu selanjutnya akan dilakukan di luar kota Ambon yakni Kabupaten Maluku tengah dan Seram Bagian Barat, pengawasan akan dilanjutkan kembali di dalam kota Ambon sebelum hari raya Idul Fitri," ujarnya.
Menurut Sandra, uji sampel pagan berbuka dilakukan untuk memberi rasa aman kepada masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Sampel makanan diuji keamanannya meliputi uji parameter kimia dan mikrobiologi.
Uji parameter kimia meliputi Rhodamin B, Formalin, Borax dan Metanil Yellow. Rodhamin B akan diuji melalui sampel pangan sirup merah, kue dan kerupuk merah.
Formalin akan diuji melalui tahu, bakso, mie dan ikan, baik yang dimasak gulai maupun digoreng. Sedangkan Metanil Yellow diperiksa melalui sirup dan kue. Borax diuji melalui bakso, kerupuk, gado-gado dan ketupat.
"Uji parameter mikrobiologi dilakukan untuk mengetahui jumlah bakteri Coliform dalam makanan, yakni Angka Lempeng Total (ALT) dan "Most Probable Number (MPN) Coliform", ujarnya. (MC-G)
"Sampai hari ini kami telah melakukan pengujian 46 sampel pangan takjil, termasuk didalamnya pengujian mikrobiologi sebanyak 12 sampel," kata Kepala BPOM Maluku, Sandra Lithin, di Ambon Jumat (2/6/2017).
Ia mengatakan, dari 46 sampel yang dilakukan uji tes kit telah dilakukan uji formalin sebanyak tiga item dan seluruhnya negatif, sementara borax diuji empat sampel seluruhnya negatif.
"Pengawasan dilakukan menggunakan mobil laboratorium keliling guna dilakukan uji sampel di lokasi, selanjutnya dilakukan pengujian di laboratorium," katanya.
Pihaknya kata Sandra juga melakukan pengujian terhadap 23 sampel yang diduga mengandung rhodamin tetapi seluruhnya negatif, methanyl yellow sebanyak 13 sampel seluruhnya juga negatif.
"Kesimpulan sementara untuk empat sampel takjil parameter uji kimia semuanya negatif atau tidak mengandung bahan berbahaya. Pengujian juga dilakukan secara mikrobiologi tetapi belum sampai saat ini belum ada hasil," terangnya.
Ia menjelaskan, pengawasan pangan buka puasa fokus dilakukan di sejumlah lokasi yang menjual makanan berbuka puasa yakni kawasan di depan Mesjid Raya Alfatah, Waihaong, pusat jajanan di Desa Batumerah, Tantui, Kebun Cengkeh, Galunggung, Air Besar, Poka Waiheru, Nania,Wayame dan Tulehu.
Pengujian telah dilakukan di Waihaong, Masjid raya Al Fatah, Wayame, Waiheru dan Nania, dilanjutkan dengan Batu Merah, Kebun Cengkeh, Air Besar dan Galunggung.
"Untuk minggu depan akan dilakukan di Tulehu dan Passo pada Senin (5/5) dam dilanjutkan esok harinya di Tantui dan Passo, sementara minggu selanjutnya akan dilakukan di luar kota Ambon yakni Kabupaten Maluku tengah dan Seram Bagian Barat, pengawasan akan dilanjutkan kembali di dalam kota Ambon sebelum hari raya Idul Fitri," ujarnya.
Menurut Sandra, uji sampel pagan berbuka dilakukan untuk memberi rasa aman kepada masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Sampel makanan diuji keamanannya meliputi uji parameter kimia dan mikrobiologi.
Uji parameter kimia meliputi Rhodamin B, Formalin, Borax dan Metanil Yellow. Rodhamin B akan diuji melalui sampel pangan sirup merah, kue dan kerupuk merah.
Formalin akan diuji melalui tahu, bakso, mie dan ikan, baik yang dimasak gulai maupun digoreng. Sedangkan Metanil Yellow diperiksa melalui sirup dan kue. Borax diuji melalui bakso, kerupuk, gado-gado dan ketupat.
"Uji parameter mikrobiologi dilakukan untuk mengetahui jumlah bakteri Coliform dalam makanan, yakni Angka Lempeng Total (ALT) dan "Most Probable Number (MPN) Coliform", ujarnya. (MC-G)