Maluku Kekurangan Penulis Buku Anak Siswa SD
https://www.malukuchannelonline.com/2017/03/maluku-kekurangan-penulis-buku-anak.html
Ambon, Maluku Channel.com - Maluku ternyata saat ini masih kekurangan para penulis buku anak - anak, terutama di kalangan siswa SD.
Koordinator Yayasan Sulinama, Jhonny Tjia, di Ambon, Selasa (7/3/2017), mengatakan, telah menggelar penulisan buku anak, namun, hasilnya belum sesuai harapan.
"Kami menargetkan sebanyak 200 buku tentang anak di Maluku diterbitkan pada 2017," ujarnya.
Jhonny mengemukakan, Yayasan Sulinama juga telah menjalin kerjasama dengan lembaga mitra yakni United States Agency for International Development (USAID) untuk menghasilkan bahan bacaan untk anak - anak di Maluku yang hingga saat ini maih jauh dari cukup.
"Saya pun mengkomunikasikan beberapa teman di Jakarta yang berkecimpung di penulisan buku anak - anak dengan tujuan mencarikan penulis. Hanya saja, ternyata di Jakarta juga kesulitan mendapatkan penulis yang dibutuhkan," katanya.
Bahkan, mereka dari Jakarta menginformasikan kalau ternyata ada banyak penerbit yang juga membutuhkan buku bacaan anak - anak untuk diterbitkan tetapi kekurangan penulis.
"Saya menjadi berpikir apa mungkin karena budaya di Indonesia cenderung berturut sehingga kekurangan orang terbiasa menulis," tandas Jhonny.
Dia berharap kemungkinan teman - teman wartawan atau komunitas sastra yang bisa diarahkan untuk menulis buku anak - anak sehingga perlu dimotivasi menjadi penulis.
Sekiranya ada wartawan maupun komunitas sastra yang berminat dengan tawaran menulis buku bisa mencoba membuat cerita pendek untuk anak - anak dengan panjang setengah halaman lembar kerja (word) spasi 1,5 lines, selanjutnya dikirim ke alamat email yayasansulinama@gmail.com.
"Coba teman - teman mengirimkan cerita pendek dengan tidak lupa menyertakan nomor kontak HP untuk dihubungi. Siapa tahu berdasarkan evaluasi ternyata ada yang bisa menjadi penulis buku anak tanpa meninggalkan pekerjaan ditekuni sekarang," tegas Jhonny.
Koordinator Yayasan Sulinama, Jhonny Tjia, di Ambon, Selasa (7/3/2017), mengatakan, telah menggelar penulisan buku anak, namun, hasilnya belum sesuai harapan.
"Kami menargetkan sebanyak 200 buku tentang anak di Maluku diterbitkan pada 2017," ujarnya.
Jhonny mengemukakan, Yayasan Sulinama juga telah menjalin kerjasama dengan lembaga mitra yakni United States Agency for International Development (USAID) untuk menghasilkan bahan bacaan untk anak - anak di Maluku yang hingga saat ini maih jauh dari cukup.
"Saya pun mengkomunikasikan beberapa teman di Jakarta yang berkecimpung di penulisan buku anak - anak dengan tujuan mencarikan penulis. Hanya saja, ternyata di Jakarta juga kesulitan mendapatkan penulis yang dibutuhkan," katanya.
Bahkan, mereka dari Jakarta menginformasikan kalau ternyata ada banyak penerbit yang juga membutuhkan buku bacaan anak - anak untuk diterbitkan tetapi kekurangan penulis.
"Saya menjadi berpikir apa mungkin karena budaya di Indonesia cenderung berturut sehingga kekurangan orang terbiasa menulis," tandas Jhonny.
Dia berharap kemungkinan teman - teman wartawan atau komunitas sastra yang bisa diarahkan untuk menulis buku anak - anak sehingga perlu dimotivasi menjadi penulis.
Sekiranya ada wartawan maupun komunitas sastra yang berminat dengan tawaran menulis buku bisa mencoba membuat cerita pendek untuk anak - anak dengan panjang setengah halaman lembar kerja (word) spasi 1,5 lines, selanjutnya dikirim ke alamat email yayasansulinama@gmail.com.
"Coba teman - teman mengirimkan cerita pendek dengan tidak lupa menyertakan nomor kontak HP untuk dihubungi. Siapa tahu berdasarkan evaluasi ternyata ada yang bisa menjadi penulis buku anak tanpa meninggalkan pekerjaan ditekuni sekarang," tegas Jhonny.