Loading...

Peternak Ayam Ras Broiler Diminta Tingkatkan Usaha

Ambon, Maluku Channel.com Para peternak ayam ras (broiler) di Dusun Air Louw, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon diminta untuk lebih tingkatkan usaha mereka di tahun 2017 dari 1.500 menjadi 3.000 ekor bibit anak ayam.

"Harus menambah lagi 1.500 anak ayam broiler menjadi 3.000 anak ayam broiler di tahun 2017 sebab perkembangannya cukup baik," kata Pimpinan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Maluku Wuryanto saat berkunjung ke lokasi ternak anak ayam broiler di Dusun Air Louw, Jumat (2/12/2016).

Dia mengatakan, BI hanya memantau saja sebab bantuan kepada peternak ini berupa Program Sosial Bank Indonesia (BPSBI) yang diberikan pertengahan tahun 2015 lalu.

"Jadi kalau pemeliharaan awalnya sebanyak 1,500 bibit anak ayam dan telah berhasil bahkan sudah tujuh kali panen sejak tahun 2015 maka memasuki tahun 2017 sudah harus menambah lagi pesanan menjadi 3.000 bibit anak ayam," katanya saat melihat dari dekat peternak Ronny menurunkan 1.500 bibit anak ayam yang baru tiba di kandangnya atas pesanan dari Makasar.

Dia sangat senang sebab usaha yang dilakukan di dusun Air Louw cukup baik, lanjutnya, terutama lokasi kandang dan kondisi lahan yang sangat menjanjikan.

"Bayangkan saja bantuan yang diberikan bagi peternak yang satu ini sejak tahun 2015 lalu dan sudah berhasil mengembangkan usahanya sehingga telah menjalani masa panen sebanyak tujuh kali, dimana tiap panen 1.500 ekor ayam, dengan demikian di tahun 2017 sudah harus berkembang dengan menambah bibit anak ayam," ujarnya.

Peternak seperti Ronny ini, lanjutnya, hanya bertindak selaku peternak saja melayani anak-anak ayam dari masa bibit sampai usia dewasa dalam kurung waktu 28 hari sudah panen, dan hasil panennya tidak langsung dijual di pasar sendiri tetapi sudah ada pesanan yang langsung menjemput di kandang tempat usahanya.

"Sama juga dengan pesanan bibit anak ayam dari Makasar, Sulawesi Selatan, maupun pakan ternak terima ditempat sebab sudah dilakukan kerja sama dengan sebuah perusahaan terbesar yakni Pokphand memasok pakan ternak dan juga membeli hasil panennya," ujarnya.
Ronny Wattilete, Peternak yang ditemui mengakui kalau usaha yang dikembangkan ini berkat bantuan pihak BI melalui BPSBI sejak tahun 2015 dengan memelihara sedikitnya 1.500 anak ayam broiler.

"Dari pertengahan tahun 2015 terus berkembang sampai sekarang sudah tujuh kali panen, dan hari ini, Kamis (1/12) datang lagi pesanan sebanyak 1.500 ekor anak ayam dari Makasar untuk dipelihara lagi sebagai stok daging di pasar Ambon memasuki tahun baru 1 Januari 2017," ujarnya.

Dia menjelaskan, setiap masa panen dirinya bersama istri tercinta meraup keuntungan sebesar Rp7 juta sampai masa panen ke lima, sedangkan masa panen ke enam hingga tujuh berhasil meraup keuntungan Rp10,9 juta sekali panen setelah diperhitungkan pengeluarannya.

Menurutnya, ada kerugian juga, sebab dari 1.500 ekor anak ayam itu dipelihara sampai masa panen ada saja anak ayam yang mati hingga 20 ekor, kemudian ada saja pesanan yang tidak mencukupi, misalnya pesanan 1.500 ekor, yang datang ternyata kurang hanya 1.478 seperti yang terjadi hari ini terjadi kekurangan 22 ekor anak ayam.

"Jadi kalau dihitung sejak pesanan hingga mati saat memelihara mencapai 40 hingga 45 ekor," ujarnya.

Memang kita sampaikan keluhan terkait kurangnya jumlah anak ayam sesuai pesanan, lanjutnya, tetapi perusahaan tidak menggantinya, dan itu sudah menjadi resiko peternak.

Ditanya ada rencana di tahun 20127 untuk menambah pesanan bibit anak ayam seperti yang diminta Pimpinan BI Perwakilan Maluku, Ronny mengatakan, bulan Maret sudah ada penambahan bibit anak ayam, sebab Januari sampai Februari saya harus bereskan dulu kandang yang ukurannya 6 X 12 meter.

"Saya yakinkan itu, sebab lahan yang saya miliki sekarang ini dua hektar, selain itu Pemerintah Kota Ambon juga sudah menyediakan jaringan air bersih yang berdekatan dengan lokasi ternak," ujarnya.
Ambon 8380826285887786122

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

IKLAN

ORGANISASI PROFESI

TRENDING TOPIC