PPLD-LIPI Teluk Ambon Menjanjikan Sebagai Kawasan Perikanan Budidaya
https://www.malukuchannelonline.com/2016/11/ppld-lipi-teluk-ambon-menjanjikan.html
Ambon, Maluku Channel.com Kepala Pusat Penelitian Laut Dalam - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPLD-LIPI), Augy Syahailatua mengatakan Teluk Ambon menjanjikan sebagai kawasan perikanan budidaya, sebab berhubungan langsung dengan perairan Laut Banda yang menjadi salah satu sentra penangkapan ikan tuna dan cakalang di Indonesia.
"Teluk Ambon dalam kaitannya dengan potensi perikanan masih sangat erat, karena pesisirnya juga seperti yang kita ketahui bukanlah laut dangkal, secara geografis juga berhubungan langsung dengan Laut Banda, jadi kemungkinan ikan-ikan masuk ke dalam perairan Teluk Ambon sangat menjanjikan," katanya di Ambon, Senin. (21/11/2016)
Augy mengatakan dengan potensi perikanan yang menjanjikan, perlu ada upaya bersama untuk menjaga habitat Teluk Ambon, karena berdasarkan penelitian LIPI selama 30 tahun terakhir, kualitas perairan Teluk Ambon cenderung telah mengalami penurunan secara perlahan.
Hal tersebut diakibatkan oleh aktivitas masyarakat yang berlebihan di daratan, mulai dari pembangunan di daerah perbukitan yang tidak terkontrol, reklamasi pantai hingga sampah yang masih belum tertangani secara maksimal.
Karenanya perlu ada peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan, juga partisipasi dan pengawasan ketat dari pemerintah Kota Ambon, agar kondisi teluk dapat membaik dalam waktu lima hingga 10 tahun mendatang.
"Yang menjadi perhatian kami di hari ini adalah bagaimana kondisi lautnya itu sendiri, karena kita tahu bahwa Teluk Ambon menerima banyak input limbah dari daratan, kalau bisa dibatasi, sangat mungkin menjadi daerah yang layak untuk perikanan budidaya," katanya.
Akibat telah menurunnya kualitas perairan Teluk Ambon, katanya lagi, para peneliti di PPLD-LIPI sudah tidak lagi menggunakan air baku dari perairan tersebut untuk melakukan pembenihan ikan.
"Dulu kami hanya memompa dari laut dan disaring sebentar sudah bisa untuk pembenihan, sekarang tidak bisa lagi, tapi Balai Budidaya Perikanan masih menggunakan air baku dari teluk karena mereka memiliki sistem filter yang baik, ini tentu saja membutuhkan anggaran yang lebih besar," ucapnya.
Ia menambahkan, dari segi potensi perikanan, Teluk Ambon bagian luar cenderung lebih baik dibandingkan bagian dalam, karena massa airnya mengalami pergantian secara periodik, yakni up-welling dan down-welling lebih cepat mengikuti perubahan yang terjadi di Laut Banda.
"Bagian luar potensi perikanannya sangat besar karena berhubungan langsung dengan Laut banda, Teluk Ambon dalam ada tapi skalanya lebih kecil dan tidak terlalu ekonomis, kalau di luar masih ada rumpon dan pergantian massa airnya juga lebih cepat mengikuti Laut Banda," kata Augy.
"Teluk Ambon dalam kaitannya dengan potensi perikanan masih sangat erat, karena pesisirnya juga seperti yang kita ketahui bukanlah laut dangkal, secara geografis juga berhubungan langsung dengan Laut Banda, jadi kemungkinan ikan-ikan masuk ke dalam perairan Teluk Ambon sangat menjanjikan," katanya di Ambon, Senin. (21/11/2016)
Augy mengatakan dengan potensi perikanan yang menjanjikan, perlu ada upaya bersama untuk menjaga habitat Teluk Ambon, karena berdasarkan penelitian LIPI selama 30 tahun terakhir, kualitas perairan Teluk Ambon cenderung telah mengalami penurunan secara perlahan.
Hal tersebut diakibatkan oleh aktivitas masyarakat yang berlebihan di daratan, mulai dari pembangunan di daerah perbukitan yang tidak terkontrol, reklamasi pantai hingga sampah yang masih belum tertangani secara maksimal.
Karenanya perlu ada peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan, juga partisipasi dan pengawasan ketat dari pemerintah Kota Ambon, agar kondisi teluk dapat membaik dalam waktu lima hingga 10 tahun mendatang.
"Yang menjadi perhatian kami di hari ini adalah bagaimana kondisi lautnya itu sendiri, karena kita tahu bahwa Teluk Ambon menerima banyak input limbah dari daratan, kalau bisa dibatasi, sangat mungkin menjadi daerah yang layak untuk perikanan budidaya," katanya.
Akibat telah menurunnya kualitas perairan Teluk Ambon, katanya lagi, para peneliti di PPLD-LIPI sudah tidak lagi menggunakan air baku dari perairan tersebut untuk melakukan pembenihan ikan.
"Dulu kami hanya memompa dari laut dan disaring sebentar sudah bisa untuk pembenihan, sekarang tidak bisa lagi, tapi Balai Budidaya Perikanan masih menggunakan air baku dari teluk karena mereka memiliki sistem filter yang baik, ini tentu saja membutuhkan anggaran yang lebih besar," ucapnya.
Ia menambahkan, dari segi potensi perikanan, Teluk Ambon bagian luar cenderung lebih baik dibandingkan bagian dalam, karena massa airnya mengalami pergantian secara periodik, yakni up-welling dan down-welling lebih cepat mengikuti perubahan yang terjadi di Laut Banda.
"Bagian luar potensi perikanannya sangat besar karena berhubungan langsung dengan Laut banda, Teluk Ambon dalam ada tapi skalanya lebih kecil dan tidak terlalu ekonomis, kalau di luar masih ada rumpon dan pergantian massa airnya juga lebih cepat mengikuti Laut Banda," kata Augy.