BPS: Kota Ambon Mengalami Deflasi 0,11 Persen
https://www.malukuchannelonline.com/2016/10/bps-kota-ambon-mengalami-deflasi-011.html
Ambon, Maluku Channel.com Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat Kota Ambon pada September 2016 mengalami deflasi sebesar 0,11 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 123,93.
"Deflasi Kota Ambon terjadi pada tiga kelompok pengeluaran, dengan deflasi tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 1,73 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku, Dumangar Hutauruk, di Ambon, Senin (3/10/2016).
Deflasi terendah, lanjutnya, terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,01 persen.
Sedangkan inflasi di Kota Ambon terjadi pada empat kelompok pengeluaran, dengan inflasi tertinggi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,06 persen, dan inflasi terendah pada kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,11 persen.
Dumangar mengatakan, komoditas yang dominan menyumbang deflasi di Kota Ambon adalah bawang merah, sawi hijau, daun melinjo, cabe merah dan kangkung, sedangkan komoditas yang mendorong inflasi adalah angkutan udara, ikan layang, daun singkong, tarif pulsa ponsel, dan kacang panjang.
Menurutnya, inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,85 persen dengan IHK 129,12 dan inflasi terendah di Kota Purwokerto dan banjuangi sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing sebesar 121,81 dan 121,84.
Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Pontianak sebesar 1,06 persen dengan IHK 133,94 dan terendah terjadi di Kota Kendari sebesar 0,01 persen dengan IHK 121,65.
"Deflasi Kota Ambon terjadi pada tiga kelompok pengeluaran, dengan deflasi tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 1,73 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku, Dumangar Hutauruk, di Ambon, Senin (3/10/2016).
Deflasi terendah, lanjutnya, terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,01 persen.
Sedangkan inflasi di Kota Ambon terjadi pada empat kelompok pengeluaran, dengan inflasi tertinggi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,06 persen, dan inflasi terendah pada kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,11 persen.
Dumangar mengatakan, komoditas yang dominan menyumbang deflasi di Kota Ambon adalah bawang merah, sawi hijau, daun melinjo, cabe merah dan kangkung, sedangkan komoditas yang mendorong inflasi adalah angkutan udara, ikan layang, daun singkong, tarif pulsa ponsel, dan kacang panjang.
Menurutnya, inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,85 persen dengan IHK 129,12 dan inflasi terendah di Kota Purwokerto dan banjuangi sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing sebesar 121,81 dan 121,84.
Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Pontianak sebesar 1,06 persen dengan IHK 133,94 dan terendah terjadi di Kota Kendari sebesar 0,01 persen dengan IHK 121,65.