Insiden Desa Kamarian-Latu SBB, Gubernur Minta Warga Tidak Terprovokasi
https://www.malukuchannelonline.com/2016/07/insiden-desa-kamarian-latu-sbb-gubernur.html
Ambon, Maluku Channel.com Gubernur Maluku Said Assagaff mengingatkan warga desa Kamarian maupun Latu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) agar tidak gampang terprovokasi oleh insiden pribadi yang sedang ditangani Polres SBB.
"Saya sudah mengarahkan Polres SBB yang memiliki wilayah hukum desa Kamarian dan Latu agar mengusut tuntas insiden pribadi tersebut sehingga tidak meluas," kata Gubernur di Ambon, Sabtu (9/7/2016).
Pertimbangannya, oknum pelaku yang dicurigai warga desa Latu tersebut berasal dari Kamarian tapi belum jelas identitasnya.
"Polres SBB kami instruksikan menyelidiki dan menuntaskan insiden pribadi yang sempat membuat saling curiga warga dua desa yang sempat menuntut jalan sebagai urat nadi trans Seram untuk kabuopaten Maluku Tengah maupun Seram Bagian Timur (SBT)," ujar Gubernur.
Dia memastikan, jalur jalan trans Seram di desa Hualou maupun Kamarian telah dibuka kembali sejak Jumat (8/7/2016) petang sehingga jangan dikembangkan isu-isu menyesatkan.
"Saya mengingatkan persoalan pribadi jangan dibawa ke wilayah lebih luas karena Maluku saat ini stabilitas keamanannya semakin kondusif sehingga memungkinkan investor berminat menanamkan modalnya untuk mengelola aneka potensi sumber daya alam (SDA) bernilai ekonomis," tandasnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Maluku AKBP Solaeman Waleuluw menegaskan situasi kamtibmas di kabupaten SBB tetap kondusif dan tidak ada ketegangan antara warga Desa Latu dengan Kamarian.
"Yang terjadi di sana hanyalah masalah pribadi antara seorang warga Kamarian yang memukuli warga Latu di sebuah tempat piknik dan sekarang sudah ditangani aparat kepolisian dari Polres SBB," katanya.
Aksi pemukulan ini menyebabkan warga Latu meminta polisi meringkus oknum pelaku yang telah melakukan pemukulan, namun tidak sampai memicu ketegangan antara dua desa tersebut.
"Kami sudah menerima laporan resmi dari Wakapolres SBB, Kompol J. Picaulia bahwa polisi telah meminta keterangan dari korban dan beberapa anggota keluarganya sebagai saksi." ujarnya.
Namun oknum pelaku pemukulan yang melakukan aksinya di tempat keramaian ini tidak dikenali korban secara jelas sehingga polisi masih meminta penjelasan untuk menggambarkan ciri-ciri pelaku.
Polisi juga minta warga Desa Latu untuk bersabar karena ciri-ciri oknum pelaku pemukulannya sedang didalami dan aparat keamanan berharap kepala desa atau raja Kamarian segera menyerahkan yang bersangkutan untuk diproses hukum. (MC)
"Saya sudah mengarahkan Polres SBB yang memiliki wilayah hukum desa Kamarian dan Latu agar mengusut tuntas insiden pribadi tersebut sehingga tidak meluas," kata Gubernur di Ambon, Sabtu (9/7/2016).
Pertimbangannya, oknum pelaku yang dicurigai warga desa Latu tersebut berasal dari Kamarian tapi belum jelas identitasnya.
"Polres SBB kami instruksikan menyelidiki dan menuntaskan insiden pribadi yang sempat membuat saling curiga warga dua desa yang sempat menuntut jalan sebagai urat nadi trans Seram untuk kabuopaten Maluku Tengah maupun Seram Bagian Timur (SBT)," ujar Gubernur.
Dia memastikan, jalur jalan trans Seram di desa Hualou maupun Kamarian telah dibuka kembali sejak Jumat (8/7/2016) petang sehingga jangan dikembangkan isu-isu menyesatkan.
"Saya mengingatkan persoalan pribadi jangan dibawa ke wilayah lebih luas karena Maluku saat ini stabilitas keamanannya semakin kondusif sehingga memungkinkan investor berminat menanamkan modalnya untuk mengelola aneka potensi sumber daya alam (SDA) bernilai ekonomis," tandasnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Maluku AKBP Solaeman Waleuluw menegaskan situasi kamtibmas di kabupaten SBB tetap kondusif dan tidak ada ketegangan antara warga Desa Latu dengan Kamarian.
"Yang terjadi di sana hanyalah masalah pribadi antara seorang warga Kamarian yang memukuli warga Latu di sebuah tempat piknik dan sekarang sudah ditangani aparat kepolisian dari Polres SBB," katanya.
Aksi pemukulan ini menyebabkan warga Latu meminta polisi meringkus oknum pelaku yang telah melakukan pemukulan, namun tidak sampai memicu ketegangan antara dua desa tersebut.
"Kami sudah menerima laporan resmi dari Wakapolres SBB, Kompol J. Picaulia bahwa polisi telah meminta keterangan dari korban dan beberapa anggota keluarganya sebagai saksi." ujarnya.
Namun oknum pelaku pemukulan yang melakukan aksinya di tempat keramaian ini tidak dikenali korban secara jelas sehingga polisi masih meminta penjelasan untuk menggambarkan ciri-ciri pelaku.
Polisi juga minta warga Desa Latu untuk bersabar karena ciri-ciri oknum pelaku pemukulannya sedang didalami dan aparat keamanan berharap kepala desa atau raja Kamarian segera menyerahkan yang bersangkutan untuk diproses hukum. (MC)