Ambon Kekurangan Tenaga Pendamping Dana Desa
https://www.malukuchannelonline.com/2016/06/ambon-kekurangan-tenaga-pendamping-dana.html
Ambon, Maluku Channel.com Kota Ambon, ibu kota
Provinsi Maluku kekurangan jumlah tenaga pendamping program dana desa, kata
Wali Kota Richard Louhenapessy.
Dibutuhkan tambahan Tenaga Pendamping Desa (TPDD) sebab jumlah tenaga pendamping baru 10 untuk 30 desa di lima
kecamatan, katanya di Ambon, Rabu.15/6 pekan kemarin di Ambon.
Berdasarkan hasil seleksi tenaga
pendamping program dana desa yang dilakukan Kementerian Desa Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Trasmigrasi tahun 2015, Kota Ambon mendapatkan 10 tenaga
pendamping untuk lima kecamatan.
Dikatakannya satu kecamatan yang jumlah
desanya lebih dari sembilan mendapatkan dua tenaga pendamping, sebaliknya jika
di bawah sembilan desa hanya mendapatkan satu tenaga.
"Di Ambon ada lima kecamatan. Jadi,
kurang lebih nanti ada dua atau tiga kecamatan yang mendapatkan dua tenaga
pendamping," katanya.
Dikatakannya, tenaga itu bertugas mendampingi aparat desa mulai dari
perencanaan, pelaksanaan di lapangan hingga penyusunan laporan
pertanggungjawaban.
"Tugas pendamping desa tidak mudah,
karena mereka harus mengawal proses perencanaan APB desa, proses pembangunann
serta pelaporan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan
Perempuan Masyarakat dan Desa (BPPMD) Kota Ambon Min Tupamahu menyatakan, tahun
2016 akan ada tambahan tenaga pendamping desa. Dirinya mengatakan
akan melakukan pendampingan guna peningkatan kapasitas pendamping.
"Kami berupaya agar para pendamping
dapat memahami kebutuhan desa, sehingga program yang disusun pada akhirnya
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat," katanya.
Dikatakannya aparatur pemerintahan
kecamatan di Ambon juga dilatih verifikasi dan pertanggungjawaban dana desa.
Pelatihan aparatur pemerintah kecamatan
diperlukan untuk pelaksanaan otonomi dan keuangan desa.
"Diterbitkannya UU Nomor 5 tahun
2014 tentang Desa, kecamatan di samping harus mengelola potensi internal juga
mengelola desa dan kelurahan. Karena itu, dibutuhkan kemampuan manajemen dalam
perencanaan, pengorganisasian pelaksanaan dan fungsi kontrol," katanya.