Angka Stunting di Maluku Tenggara Turun Jadi 18,55%
https://www.malukuchannelonline.com/2022/12/angka-stunting-di-maluku-tenggara-turun.html
MALRA, MALUKU CHANNEL ONLINE - Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Maluku Tenggara, Muhamad Thaher Hanubun dalam sambutannya saat resepsi perayaan HUT ke-71 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) di Ballroom Hotel Kimson, Senin (29/08/2022).
Bupati Hanubun menjelaskan,
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara hingga periode April 2022 telah berhasil menekan angka stunting dari 21 persen turun menjadi 18,55 persen. Stunting di Kabupaten Maluku Tenggara sudah mampu ditekan dari 30,01 Persen pada 2018, turun menjadi 21 persen pada 2021.
Tahun 2022 sampai April sudah ditekan menjadi 18,55 persen. Ini adalah hasil dari kerja keras dan dukungan semua pihak.
Sekalipun demikian upaya untuk menekan Stunting masih harus terus ditingkatkan. Hal yang paling penting adalah pelayanan kepada ibu hamil. Masa-masa kehamilan harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.
Dalam hal ini peran bidan harus dioptimalkan. Pelayanan selama masa persiapan sampai dengan pasca kelahiran harus terus didampingi."Berikan pemahaman kepada masyarakat, akan pentingnya penanganan persalinan oleh tenaga medis, sesuai standar Kesehatan," pinta Bupati Kepada Bidan-bidan yang Merayakan HUT IBI.
Bupati memberikan apresiasi kepada Tim Konvergensi Penanggulangan Stunting, tenaga bidan dan petugas Kesehatan di Puskesmas, serta kader posyandu di desa-desa. Pelaporan stunting Kabupaten Maluku Tenggara tercatat sebagai pelaporan yang Paling Valid diseluruh Provinsi Maluku.
Ada daerah lain, yang melaporkan bahwa stunting di daerahnya rendah, tetapi ketika Kementerian Kesehatan melakukan survei ternyata stunting di daerah tersebut masih sangat tinggi. Ini terjadi di sebagian besar daerah kabupaten/kota, terlebih khusus di Provinsi Maluku.
Dalam hal ini, mengakibatkan alokasi anggara DAK untuk penyediaan air bersih dan sanitasi dalam rangka penanggulangan stunting, pada 2023, Provinsi Maluku tidak diakomodasi. Provinsi Maluku dianggap sudah terbebas dari Stunting.
"Poin penting yang harus saya tegaskan adalah keseriusan dan kejujuran dalam melaporkan data. Kita Maluku Tenggara sudah mampu menyajikan data secara baik. Ini harus dipertahankan pada waktu ke depan," ajak Bupati.
Selanjutnya, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Maluku Tenggara, meskipun sudah mampu ditekan, namun kasusnya masih ada.
Beberapa kasus terjadi karena penanganan yang tidak sesuai standar (Misalnya tindakan oleh dukun beranak), Ada juga karena keterlambatan penanganan. Aspek eksternal yang sangat berpengaruh adalah persoalan akses. Terkadang pasien masih mengalami kesulitan mencapai fasilitas.
Kesehatan atau disebabkan pula karena masih terbatasnya tenaga terlatih dan terampil yang mudah dijangkau. Ini adalah catatan kritis untuk ditangani diwaktu-waktu mendatang.
Bupati menambahkan, Visi Indonesia Emas 2045 ditopang dengan empat pilar penting. Pilar pertama adalah Pembangunan Manusia Indonesia berkualitas. Atas dasar inilah, upaya pembangunan manusia dilaksanakan secara terpadu dan komprehensif, serta terus dipercepat menuju Indonesia emas 2045.
Agenda nasional ini diterjemahkan ke dalam program dan kegiatan strategis. Dilaksanakan mulai dari level pemerintah pusat sampai ke daerah.
Dilingkup Kabupaten Maluku Tenggara, agenda penting pembangunan manusia yang menjadi prioritas antara lain, yang berkaitan dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM), Stunting dan Kemiskinan Ekstrem. (team)