Loading...

Tuasikal Buka Rakor Pengumpulan Data dan Strategi Pertahanan

Bupati Maluku Tengah, Hi. Tuasikal Abua,SH
MASOHI, Malukuchannel.com - Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua,SH mengatakan Rapat Koordinasi (Rakor), Pengumpulan Data, Sinkronisasi, Implementasi dan Informasi serta Pemantauan Implementasi Kebijakan Doktrin dan Strategi Pertahanan tahun 2019 dipastikan akan bemanfaat bagi rakyat dan pemerintah daerah serta bagi kepentingan pertahanan keamanan.

Hal ini diungkapkan Tuasikal saat membuka Rakor tersebut di depan tim Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham ) Republik Indonesia yang dilaksanakan di lantai III Bapplitbanda, Jumat (18/05/2019).

Wilayah Kabupaten Maluku Tengah, menurut Tuasikal, dibentuk sejak tahun 1957 dengan luas wilayah 275.907 Km2, yang terdiri dari luas laut 264.311, 43 Km2 (96 %) dan luas daratan 11.595, 57 Km2 (4 %).

Sejak dibentuk sampai saat ini, tambah bupati dua periode bahwa Kabupaten Maluku Tengah telah dimekarkan menjadi 3 (tiga) wilayah Kabupaten, yaitu Kabupaten Buru, Kabupaten Seram Bagian Timur, dan Kabupaten Seram Bagian Barat.

Secara administratif, Kabupaten Maluku Tengah terdiri dari 18 wilayah Kecamatan, 6 Kelurahan, dan 186 Desa atau Negeri dengan jumlah penduduk sebanyak 424.540 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 32 jiwa untuk tiap km persegi.

Sedangkan secara sosiologis, wilayah Kabupaten Maluku Tengah dihuni oleh masyarakat yang heterogen baik dari segi suku, agama, adat istiadat, maupun budaya.

Dijelaskannya kalau realitas atas keragaman masyarakat, disadari sebagai suatu anugerah dan kekayaan bangsa yang sangat penting untuk memantapkan persatuan dan kesatuan, yang juga senapas dengan budaya lokal di daerah ini yaitu budaya Masohi atau budaya Gotong Royong dan budaya Pela Gandong (persaudaraan) sebagai modal sosial yang amat penting dalam membangun daerah dan bangsa ini.

Menurutnya potensi daerah yang dimiliki serta berbagai upaya yang terus dilakukan pemerintah daerah untuk mempercepat proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tentu tidak terlepas dari adanya berbagai kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah daerah.

Bupati mencontohkan persoalan batas wilayah kabupaten terutama perbatasan Kabupaten Maluku Tengah dengan Kabupaten Seram Bagian Barat tang hingga saat ini belum terselesaikan sehingga menjadi isu negatif dan upaya memprovokasi yang bernuansa politik dan SARA terhadap kepentingan masyarakat.

Selain itu tambahnya bahwa perkembangan masyarakat yang begitu cepat dalam mengakses informasi dan teknologi juga diindikasikan berdampak negatif apabila disalahgunakan oleh orang-orang yang berkeinginan untuk mengganggu proses pembangunan dan kondisi stabilitas yang telah terjaga selama ini.

Dia menambahkan pada sisi lain, perkembangan global semakin dinamis yang ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang semakin canggih dan modern, sehingga arus informasi yang bersifat positif dan negatif mengalir dengan cepat dan tentu saja turut mempengaruhi dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Olehnya itu, tegas Bupati, apabila semua pihak baik pemda maupun masyarakat dapat merefleksikan spesifik tentang doktrin dan strategi pertahanan, yang ditandai dengan banyaknya isu-isu atau masalah keamanan yang aktual dewasa ini tentu saja memerlukan peran dan dukungan untuk mengantisipasi dan menangani tiap masalah tersebut secara bersama dan komprehensif.

Tuasikal berharap Rakor yang dilaksanakan dapat menjadi jembatan emas yang mampu menginspirasi, merawat, dan menggelorakan semangat dan tekad kita bersama untuk menjaga dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari berbagai ancaman dan tantangan saat ini maupun di masa depan. (MC)
Malteng 8812659360433408144

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

IKLAN

ORGANISASI PROFESI

TRENDING TOPIC