Pembangunan Pertanian di Maluku Cukup Menggembirakan
https://www.malukuchannelonline.com/2018/04/pembangunan-pertanian-di-maluku-cukup.html
AMBON, Malukuchannel.com - Keberhasilan Pembangunan Pertanian di Provinsi Maluku sampai tahun 2017 Cukup Menggembirakan, walaupun terdapat berbagai permasalahan yang dijumpai di lapangan.
Untuk produkdi tanaman pangan dari tahun 2014 hingga 2017 menunjukkan hasil yang cukup signifikan. Misalnya: Padi Sawah tahun 2014: 99,106 Ton, 2015: 115,170 Ton, 2016: 97,451 Ton dan 2017:114,74 Ton (15,8 persen).
Selain komoditi padi sawah juga komoditi padi ladang (-16,9 persen), Jagung (276,8 persen), Kedelai (182,0 peren), Ubi kayu (58,2 persen) dan Ubi jalar (14,9 persen),"kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Ir. Diana Padang, M.Si saat dilakukan coffee morning bersama wartawan di Ambon, Jumat Kemarin (27/04/2018).
.
Menurutnya, dalam membangun Pertanian di Maluku banyak dijumpai permasalahan seperti: Ekstensifikasi, Intensifikasi serta konsumsi untuk swasembada pangan strategis meliputi: Perluasan padi lahan kering belum secara besar-besaran (polasubsisten);
Pembangunan Bendung dan jaringan irigasi belum optimal, Rusaknya DAS, Lahan potensial untuk sawah beririgasi terletak pada Lahan petuanan belum besertifikat, dan kurangnya tenaga kerja (Petani Sawah).
Selain itu, penerapan Panca Usaha Tani belum maksimal meliputi: Produktivitas rendah (4,3 ton/ha), Soal irigasi belum optimalnya pengairan, Kerusakan Bendung dan pemeliharaan jaringan irigas.
Dikatakan, pertambahan jumlah penduduk Maluku mencapai 2,4 persen per tahun menyebabkan bertambahnya konsumsi energi dan protein.
Selain itu, berubahnya pola konsumsi masyarakat kepada beras akibat dari: harga pangan lokal terkadang lebih tinggi dari beras, pangan lokal tidak tahan disimpan dalam jangka waktu lama, dan pangan lokal perlu diolah lagi menjadi siap saji. (MC)
Untuk produkdi tanaman pangan dari tahun 2014 hingga 2017 menunjukkan hasil yang cukup signifikan. Misalnya: Padi Sawah tahun 2014: 99,106 Ton, 2015: 115,170 Ton, 2016: 97,451 Ton dan 2017:114,74 Ton (15,8 persen).
Selain komoditi padi sawah juga komoditi padi ladang (-16,9 persen), Jagung (276,8 persen), Kedelai (182,0 peren), Ubi kayu (58,2 persen) dan Ubi jalar (14,9 persen),"kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Ir. Diana Padang, M.Si saat dilakukan coffee morning bersama wartawan di Ambon, Jumat Kemarin (27/04/2018).
.
Menurutnya, dalam membangun Pertanian di Maluku banyak dijumpai permasalahan seperti: Ekstensifikasi, Intensifikasi serta konsumsi untuk swasembada pangan strategis meliputi: Perluasan padi lahan kering belum secara besar-besaran (polasubsisten);
Pembangunan Bendung dan jaringan irigasi belum optimal, Rusaknya DAS, Lahan potensial untuk sawah beririgasi terletak pada Lahan petuanan belum besertifikat, dan kurangnya tenaga kerja (Petani Sawah).
Selain itu, penerapan Panca Usaha Tani belum maksimal meliputi: Produktivitas rendah (4,3 ton/ha), Soal irigasi belum optimalnya pengairan, Kerusakan Bendung dan pemeliharaan jaringan irigas.
Dikatakan, pertambahan jumlah penduduk Maluku mencapai 2,4 persen per tahun menyebabkan bertambahnya konsumsi energi dan protein.
Selain itu, berubahnya pola konsumsi masyarakat kepada beras akibat dari: harga pangan lokal terkadang lebih tinggi dari beras, pangan lokal tidak tahan disimpan dalam jangka waktu lama, dan pangan lokal perlu diolah lagi menjadi siap saji. (MC)