Disperindag Maluku: Kelangkaan Beras di Saumlaki MTB Terkendali
https://www.malukuchannelonline.com/2018/03/disperindag-maluku-kelangkaan-beras-di.html
AMBON, Malukuchannel.com - Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Maluku, Elvis Patiselanno, menyatakan, kelangkaan beras di Saumlaki, ibu kota kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) pada awal Maret 2018 saat ini sudah terkendali.
"Khan sudah dipasok 170 ton beras dari Ambon dengan memanfaatkan jasa KRI Teluk Sampit-515 pada 12 Maret 2018 sehingga stabil kebutuhan pokok masyarakat itu," katanya di Ambon, Senin (19/03/2018).
Elvis yang sedang tugas dinas di Jakarta mendampingi Plt Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua itu mengemukakan, sebanyak lima ton bantuan sosial beras sejahtera (Bansos Rastra) juga telah dipasok dari Tual.
Begitu pula, para distributor telah memasok dari Surabaya, Jawa Timur yang selama ini merupakan sentra produksi beras yang memenuhi kebutuhan masyarakat MTB.
"Rasanya tidak ada gejolak dari masyarakat maupun desakan dari Bupati MTB, Petrus Fatlolon soal stok beras sehingga dijamin kelangkaan telah teratasi," ujarnya.
Dia mengakui, kesulitan berkomunikasi dengan Kadis Perindag, Sekretaris maupun Kabid Perdagangan MTB karena telah dicopot jabatannya oleh Bupati setempat, Petrus Fatlolon.
"Itu bagian dari konsekuensi jabatannya karena minimal stok kebutuhan sebulan kedepan harus terjamin agar tidak terjadi kelangkaan yang berakibatkan lonjakan harga meresahkan masyarakat," tandas Elvis.
Sebelumnya, Sekda MTB, Piterson Rangkorata mengemukakan, kelangkaan beras terjadi karena terlambatnya pemasokan kebutuhan pokok masyarakat itu dari sentra produksi.
Kelangkaan beras diketahui dari hasil operasi pasar untuk mengecek ketersediaan beras di pedagang besar dan pengecer.
Sesuai laporan Disperindag MTB pada 9 Maret 2018 tinggal satu ton lebih beras yang tersedia di gudang distributor, sedangkan di pengecer masih dalam proses pendataan.
Akibat kelangkaan beras, terjadi lonjakan harga untuk ukuran 20 Kg dari Rp270.000 menjadi Rp320.000.
Pemkab MTB melakukan penjualan beras murah di Taman Kota, Jl. Ir. Soekarno, Saumlaki. Setiap kepala keluarga diberikan jatah satu karung beras 15 Kg seharga Rp150.000 dengan syarat harus menunjukkan kartu keluarga asli saat membeli beras. (MC)
"Khan sudah dipasok 170 ton beras dari Ambon dengan memanfaatkan jasa KRI Teluk Sampit-515 pada 12 Maret 2018 sehingga stabil kebutuhan pokok masyarakat itu," katanya di Ambon, Senin (19/03/2018).
Elvis yang sedang tugas dinas di Jakarta mendampingi Plt Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua itu mengemukakan, sebanyak lima ton bantuan sosial beras sejahtera (Bansos Rastra) juga telah dipasok dari Tual.
Begitu pula, para distributor telah memasok dari Surabaya, Jawa Timur yang selama ini merupakan sentra produksi beras yang memenuhi kebutuhan masyarakat MTB.
"Rasanya tidak ada gejolak dari masyarakat maupun desakan dari Bupati MTB, Petrus Fatlolon soal stok beras sehingga dijamin kelangkaan telah teratasi," ujarnya.
Dia mengakui, kesulitan berkomunikasi dengan Kadis Perindag, Sekretaris maupun Kabid Perdagangan MTB karena telah dicopot jabatannya oleh Bupati setempat, Petrus Fatlolon.
"Itu bagian dari konsekuensi jabatannya karena minimal stok kebutuhan sebulan kedepan harus terjamin agar tidak terjadi kelangkaan yang berakibatkan lonjakan harga meresahkan masyarakat," tandas Elvis.
Sebelumnya, Sekda MTB, Piterson Rangkorata mengemukakan, kelangkaan beras terjadi karena terlambatnya pemasokan kebutuhan pokok masyarakat itu dari sentra produksi.
Kelangkaan beras diketahui dari hasil operasi pasar untuk mengecek ketersediaan beras di pedagang besar dan pengecer.
Sesuai laporan Disperindag MTB pada 9 Maret 2018 tinggal satu ton lebih beras yang tersedia di gudang distributor, sedangkan di pengecer masih dalam proses pendataan.
Akibat kelangkaan beras, terjadi lonjakan harga untuk ukuran 20 Kg dari Rp270.000 menjadi Rp320.000.
Pemkab MTB melakukan penjualan beras murah di Taman Kota, Jl. Ir. Soekarno, Saumlaki. Setiap kepala keluarga diberikan jatah satu karung beras 15 Kg seharga Rp150.000 dengan syarat harus menunjukkan kartu keluarga asli saat membeli beras. (MC)