BI Targetkan Inflasi Maluku 2018 Turun

AMBON, Malukuchannel.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku menargetkan inflasi Maluku pada 2018 akan menurun dan diperkirakan sebesar setengah persen.

"Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Maluku menargetkan inflasi daerah ini pada 2017 sebesar 4,5 persen tambah kurang satu persen, maka pada 2018 menurun lagi setengah persen menjadi 4 persen tambah kurang satu persen, dalam batasan tiga hingga lima persen," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku Bambang Pramasudi, di Ambon, Selasa (13/03/2018).

Target ini disampaikan seusai pembukaan penguatan kapasitas pengendalian inflasi daerah yang diikuti pelaksana teknis untuk wilayah Maluku dan Maluku Utara yang berlangsung di Ambon pada 13-14 Maret 2018.

Dia menjelaskan, inflasi di Maluku pada 2017 tercatat secara tahunan yakni Desember 2017 dibanding dengan Desember 2016 sangat baik yakni 0,78 persen.

"Upaya-upaya ini yang kita terus tingkatkan supaya pada 2018 tetap terkendali," katanya.

Target secara nasional pada 2017 sebesar 3,5 persen tambah kurang 1 persen, sedangkan TPID Maluku menargetkan 4,5 persen tambah kurang 1 persen.

Bambang mengapresiasi terkait apa yang dilakukan pada Desember 2017 atau menjelang perayaan Natal dan Tahun baru, di mana baru pertama kali inflasi secara satu bulan di Maluku dibawah satu persen, menyusul selama lima tahun terakhir itu selalu rata-rata 1,5 persen.

"Kita selalu bahu membahu dengan TPID Maluku, Bulog Maluku, PT.Pertamina, PT.PLN, dinas-dinas terkait di Pemerintah Provinsi Maluku, termasuk Kepolisian melakukan Sidak maupun operasi pasar secara efektif sehingga harga-harga bisa terkendali," katanya.

BI Perwakilan Maluku pada Februari 2018 juga melaksanakan peningkatan kapasitas kepada para Bupati dan Wali Kota se-Provinsi Maluku dan Maluku Utara.

Kegiatan saat ini ke level yang lebih teknis dengan pelaksananya frekuensinya sama agar sepaham, mengenai bagaimana strategi untuk mengendalikan inflasi.

"Pertimbangannya ada sejumlah kepala daerah yang baru dilantik sehingga perlu memiliki pemahaman yang baik mengenai inflasi maupun pengendaliannya," tandas Bambang. (MCG)