Loading...

Hamin Bin Tahir Buka Rakor Bidang Pertanian

Sekda Maluku
AMBON, Malukuchannel.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku Hamin Bin Tahir, SE atas nama Plt. Gubernur Maluku Dr. Zeth Sahuburua, SH membuka dengan resmi Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi  Pembangunan Pertanian Tahun 2018, yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Provinsi Maluku bertempat di Amans Hotel, Senin (26/02/2018).

Sambutan tertulis Plt. Gubernur Maluku yang dibacakan oleh Sekda Hamin Bin Taher mengatakan, Rapat Koordinasi (Rakor) Pembangunan Pertanian ini, sebagai forum untuk menyatukan tekad, pikiran dan langkah-langkah kita bersama, untuk meningkatkan pembangunan sektor pertanian di Provinsi Maluku tahun 2019, sekaligus untuk meningkatkan kerjasama yang lebih efektif dan komprehensif.

Menurut Plt. Gubernur, sektor pertanian memegang peran yang penting bagi kehidupan masyarakat dan pembangunan di daerah Maluku. Dalam struktur ekonomi, kontribusi sektor pertanian pada tahun 2017 mencapai 23,38 persen dari Pendapatan Domestik Regional Bruto laju pertumbuhan 4,5 persen per tahun, serta merupakan penyumbang terbesar dari 17 sektor yang menjadi tolak ukur.

Selain peran dalam bidang ekonomi, sektor pertanian juga berperan dalam menjaga ketersediaan pangan masyarakat menuju kedaulatan pangan.

Dalam RJMD 2014–2019, Pemprov Maluku telah mencanangkan sasaran tercapainya Swasembada Pangan Strategis pada tahun 2019 sebesar 100 persen. Sasaran ini tentunya sangat berat untuk dicapai, namun perlu dilakukan karena separuh pengeluaran bulanan Rumah Tangga di Maluku (53 persen) adalah untuk membeli beras.

Kondisi ini tergolong tinggi, jika dibandingkan dengan belanja bahan makanan lainnya seperti ikan (41 persen), Sayuran (26 persen) dan Umbian (14 persen). Pada sisi lain, beras juga tercacat sebagai penyumbang kemiskinan dari kelompok makanan sebesar 27 persen.

Dengan demikian dibutuhkan pendekatan yang beragam, mulai dari peningkatan luas tanam, penggunaan teknologi, alat mesin pertanian, termasuk upaya untuk mengurangi konsumsi beras.

Tahun 2017, produksi gabah kering giling mencapai 117,776 Ton, setara dengan 70,665 Ton beras atau baru memenuhi 53,3 persen dari total kebutuhan masyarakat Maluku.
"Dengan demikian kita perlu melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan produksi gabah kita, sehingga mampu memenuhi kebutuhan beras masyarakat,"ucapnya.

Peserta
Pada sub sektor lain seperti peternakan, perkebunan dan hortikultura, telah menunjukkan pertumbuhan dalam sisi produksi, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sub sektor perkebunan untuk komoditas pala, kelapa dan cengkeh bertumbuh rata-rata sebesar 2,48 persen. Sedangka produksi peternakan dalam bentuk daging sapi, daging unggas dan telur produksi dalam daerah masih belum mencukupi kebutuhan. Ini juga perlu kita perhatikan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Dikatakan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku sesuai kajian Bank Indonesia Triwulan I–2018 diperkirakan tumbuh stabil dalam rentang 5,6-6,0 persen (yoy). Dari  sisi  penawaran,  pertumbuhan ekonomi triwulan I–2018 didorong oleh membaiknya kinerja Kategori Pertanian dan Perikanan. Sub kategori Perikanan di Provinsi Maluku diperkirakan membaik, namun dengan level yang terbatas.

"Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut, kita perlu melakukan kerja keras, termasuk melakukan sinergitas seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan pembenahan sektor ekonomi, perbaikan infrastruktur, serta peningkatan daya saling produk dan sumber daya manusia,"pintanya.

Ditambahkan, untuk mencegah tingginya angka Inflasi pada tahun 2018 di sektor pertanian, maka produksi sayuran yang turut mempengaruhi angka inflasi perlu ditingkatkan di sepanjang musim, mengingat komoditas ini sangat dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Sementara itu Ketua Penitia Rakor, Doni Lekatompessy, SP. MP melaporkan, jumlah peserta Rakor 178 orang dari target 200 orang, berasal dari para kepala dinas, kepala bidang dan kasubag perencanaan kabupaten/kota se-Maluku, Kepala UPT Pusat, Jajaran Dinas Pertanian Provinsi Maluku berikut UPTD yang dimiliki, serta SKPD Promal dengan bidang tugas yang mendukung aktivitas pertanian.

Tujuannya adalah: Melakukan evaluasi terhadap pembangunan pertanian tahun 2017, Melakukan pemantapan pelaksanaan pembangunan pertanian tahun 2018, Melakukan persiapan perencanaan tahun 2019.

Biaya pelaksanaan Rakor bersumber dari DIPA Satuan Kerja Dinas Pertanian Provinsi Maluku tahun anggaran 2018. (MC)
Aneka 494508583551114599

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

IKLAN

ORGANISASI PROFESI

TRENDING TOPIC