Loading...

Pertumbuhan Ekonomi Maluku Triwulan II Sedikit Menurun

AMBON, Malukuchannel.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku mencatat pertumbuhan ekonomi daerah ini pada triwulan II 2017 sedikit turun dibanding dengan triwulan I.

"Tetapi yang jelas angka 5,79 persen itu masih di atas angka pertumbuhan ekonomi nasional yang 5,01 persen," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku Bambang Pramasudi di Ambon, Kamis (24/08/2017).

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Maluku masih tinggi dari pertumbuhan ekonomi secara nasional kendati ada tantangan masalah kemiskinan.

"Secara kuantitas kita di Maluku memang di atas nasional tetapi secara kualitas, tanda kutip, harus diperbaiki," katanya.

Sehubungan dengan itu, diharapkan program-program pemerintah lebih banyak menyasar ke masyarakat yang termasuk pra sejahtera.

Bambang menyatakan saat ini sedang dipikirkan bagaimana caranya agar program-program pemerintah itu betul-betul menyasar masyarakat yang tergolong miskin.

"Sehingga ke depan presentase kemiskinan di Maluku semakin menurun dan rankingnya semakin membaik dibanding tahun-tahun sebelumnya,"katanya.

Bambang mengatakan, terkait inflasi untuk triwulan II, inflasi di Maluku adalah yang tertinggi di seluruh Indonesia.

"Inflasi kita adalah 6,33 persen secara year on year, kalau kita bandingkan akhir Juni 2017 dengan akhir Juni 2016 itu ada kenaikan 6,33 persen dan itu yang tertinggi di seluruh Indonesia," katanya.

Dan itu, lanjutnya, yang tertinggi dalam enam tahun terakhir, penyebabnya adalah pasokan ikan, selain sayur-sayuran, bumbu seperti cabai, bawang, dan lainnya.

"Tiga komoditas ini yang membuat harga melonjak, khususnya di bulan Juni itu meningkat tinggi, khususnya ikan segar karena iklim saat ini juga tidak kondusif sehingga banyak nelayan yang tidak bisa melaut yang membuat pasokan sangat kurang," katanya.

Bambang menambahkan, pihaknya minggu lalu juga sudah melakukan pertemuan dengan tim pengendali inflasi daerah (TPID) Maluku.

Langkah yang diambil antara lain, Dinas Ketahanan Pangan akan mengoptimalkan mini cold storage untuk menyimpan sayur-sayuran, cabai dan lainnya agar bisa awet sebagai persediaan.

"Dinas kelautan juga sudah mulai mengaktifkan kembali kewajiban 10 persen buffer stock (persediaan ekstra) bagi pengusaha ikan maupun nelayan," ujarnya.

"Kemudian juga bantuan kapal dari Dinas Kelautan untuk ikan-ikan segar penyebab inflasi,"tambahnya. (Mc-G)
Ekonomi 925044973761195186

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

IKLAN

ORGANISASI PROFESI

TRENDING TOPIC