Maru FT Unpatti Masuk Peserta BPJS Kesehatan
https://www.malukuchannelonline.com/2017/08/maba-ft-unpatti-masuk-peserta-bpjs.html
AMBON, Malukucahnnel.com - Kepala Badan Penyelenggara Jaminan sosial kesehatan (BPJS-Kesehatan) Cabang Ambon Rahmad Asri Ritonga mengatakan, sudah ada kesepakatan untuk Mahasiswa Baru (Maru) Fakultas Teknik (FT) Universitas Pattimura Ambon masuk menjadi peserta BPJS Kesehatan.
"Mudah-mudahan minggu kedua bulan September 2017 kita launching di fakultas tersebut, dengan menghadirkan Brand Ambasador Ade Ray untuk sosialisasi tentang pola hidup sehat," ujarnya pada acara Public Expose Capaian Program JKN-KIS dan Dampaknya terhadap Perekonomian Indonesia yang berlangsung di Ambon, Selasa (22/08/2017).
Menurutnya, sebenarnya sudah ada surat edaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI guna perluasan kepesertaan di sektor mahasiswa.
Karena itu, BPJS Kesehatan Cabang Ambon sudah melakukan upaya-upaya persuasif di semua universitas yang ada di Maluku, namun masih saja terjadi beberapa kendala sehingga belum bisa dilaksanakan.
"Kita juga mengetahui dengan berbagai problematika di kalangan masyarakat, kalau dengan Rektor Unpatti Marthinus Johanes Saptenno beliau mengatakan cukup sulit untuk mewajibkan mahasiswanya sebagai peserta JKN-KIN, dengan alasan untuk SP saja masih tertunggak," ujarnya.
Padahal sebetulnya hal itu menjadi kewajiban, dan sudah ada komitmen dengan Rektor kalau memang tidak secara kolektif di Unpatti maka bisa saja dengan fakultas tertentu seperti fakultas Kedokteran.
"Jadi nantinya di kalangan Universitas Pattimura hanya mahasiswa baru Politeknik yang akan menjadi peserta JKN-KIS," ujarnya.
BPJS-Kesehatan, kata dia, sebetulnya sangat menguntungkan para mahasiswa ini jauh dari orangtua, kalau sakit ada jaminan dilayani di rumah sakit.
"Kami sangat mengharapkan sektor pendidikan mau mendukung program yang mulia ini," ujarnya. (Mc-G)
"Mudah-mudahan minggu kedua bulan September 2017 kita launching di fakultas tersebut, dengan menghadirkan Brand Ambasador Ade Ray untuk sosialisasi tentang pola hidup sehat," ujarnya pada acara Public Expose Capaian Program JKN-KIS dan Dampaknya terhadap Perekonomian Indonesia yang berlangsung di Ambon, Selasa (22/08/2017).
Menurutnya, sebenarnya sudah ada surat edaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI guna perluasan kepesertaan di sektor mahasiswa.
Karena itu, BPJS Kesehatan Cabang Ambon sudah melakukan upaya-upaya persuasif di semua universitas yang ada di Maluku, namun masih saja terjadi beberapa kendala sehingga belum bisa dilaksanakan.
"Kita juga mengetahui dengan berbagai problematika di kalangan masyarakat, kalau dengan Rektor Unpatti Marthinus Johanes Saptenno beliau mengatakan cukup sulit untuk mewajibkan mahasiswanya sebagai peserta JKN-KIN, dengan alasan untuk SP saja masih tertunggak," ujarnya.
Padahal sebetulnya hal itu menjadi kewajiban, dan sudah ada komitmen dengan Rektor kalau memang tidak secara kolektif di Unpatti maka bisa saja dengan fakultas tertentu seperti fakultas Kedokteran.
"Jadi nantinya di kalangan Universitas Pattimura hanya mahasiswa baru Politeknik yang akan menjadi peserta JKN-KIS," ujarnya.
BPJS-Kesehatan, kata dia, sebetulnya sangat menguntungkan para mahasiswa ini jauh dari orangtua, kalau sakit ada jaminan dilayani di rumah sakit.
"Kami sangat mengharapkan sektor pendidikan mau mendukung program yang mulia ini," ujarnya. (Mc-G)