PDAM Ambon Belum Perbaiki Pipa Induk Patah
https://www.malukuchannelonline.com/2017/06/pdam-ambon-belum-perbaiki-pipa-induk.html
Ambon, Maluku Channel.com - Perusahaan Daerah Air Minum Pemkot Ambon, Maluku hingga kini belum memperbaiki pipa induk yang patah akibat bencana longsor terjadi 8 Juni 2017.
"Pipa induk yang terbuat dari besi ini berasal dari bak penampungan dan biasanya menyalurkan air ke perumahan penduduk serta perkantoran di kawasan Belakang Soya," kata Ketua RT 004/RW 04 Kelurahan Karangpanjang, John Polnaya di Ambon, Senin (26/6/2017).
Posisi pipa induk tersebut melintas di atas tebing yang curam dan di bawahnya terdapat rumah penduduk dan beberapa diantaranya tertimbun longsoran batu bronjong setinggi 40 meter dan menewaskan satu warga.
Akibatnya, kata Polnaya, para pelanggan yang terdiri dari masyarakat maupun kantor-kantor di sekitar kawasan Belakang Soya sampai saat ini belum mendapatkan air bersih.
Namun warga sekitar lokasi Belakang Soya mengaku masih bisa mendapatkan air bersih dari sumur bor, baik yang dibuat pemerintah kota maupun milik pribadi.
"Kalau kami masih menggunakan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan mandi, cuci, dan kakus, sehingga patahnya pipa induk milik PDAM ini tidak membuat warga sulit mendapatkan air bersih," ujar salah satu warga bernama Ongen Toumahuw.
Sementara beberapa perkantoran milik Pemkot Ambon seperti Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kantor Lingkungan Hidup, Inspektorat, PMI, Kantor Lingkungan Hidup, dan kantor DPRD Kota Ambon dan Perum LKBN Antara tidak mendapatkan suplai air bersih.
Untuk mendapatkan air bersih, pihak PMI Kota Ambon misalnya mengambil air di tempat yang jauh dengan menggunakan mobil sendiri. (MC-G)
"Pipa induk yang terbuat dari besi ini berasal dari bak penampungan dan biasanya menyalurkan air ke perumahan penduduk serta perkantoran di kawasan Belakang Soya," kata Ketua RT 004/RW 04 Kelurahan Karangpanjang, John Polnaya di Ambon, Senin (26/6/2017).
Posisi pipa induk tersebut melintas di atas tebing yang curam dan di bawahnya terdapat rumah penduduk dan beberapa diantaranya tertimbun longsoran batu bronjong setinggi 40 meter dan menewaskan satu warga.
Akibatnya, kata Polnaya, para pelanggan yang terdiri dari masyarakat maupun kantor-kantor di sekitar kawasan Belakang Soya sampai saat ini belum mendapatkan air bersih.
Namun warga sekitar lokasi Belakang Soya mengaku masih bisa mendapatkan air bersih dari sumur bor, baik yang dibuat pemerintah kota maupun milik pribadi.
"Kalau kami masih menggunakan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan mandi, cuci, dan kakus, sehingga patahnya pipa induk milik PDAM ini tidak membuat warga sulit mendapatkan air bersih," ujar salah satu warga bernama Ongen Toumahuw.
Sementara beberapa perkantoran milik Pemkot Ambon seperti Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kantor Lingkungan Hidup, Inspektorat, PMI, Kantor Lingkungan Hidup, dan kantor DPRD Kota Ambon dan Perum LKBN Antara tidak mendapatkan suplai air bersih.
Untuk mendapatkan air bersih, pihak PMI Kota Ambon misalnya mengambil air di tempat yang jauh dengan menggunakan mobil sendiri. (MC-G)