BI Maluku: Perputaran Uang Baru Rp15,6 Miliar
https://www.malukuchannelonline.com/2017/05/bi-maluku-perputaran-uang-baru-rp156.html
Ambon, Maluku Channel.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku telah mengedarkan uang rupiah baru emisi tahun 2016 di wilayah ini sebanyak Rp15.637.718.000 dalam berbagai pecahan.
"Perputaran uang baru ini didominasi oleh uang kertas pecahan Rp50.000, Rp20.000, dan Rp10.000," kata Bambang Paramasudi, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku di Ambon, Jumat (12/5/2017).
Dia mengatakan, BI Maluku mempunyai cukup banyak persediaan uang rupiah baru emisi tahun 2016, yang resmi beredar di masyarakat mulai 19 Desember 2016, terutama pecahan Rp20.000 sampai dengan Rp1.000.
"Peredaran uang baru ini bukan saja dilakukan di Kota Ambon tetapi sudah sampai ke pulau-pulau terluar atau daerah-daerah terpencil melalui kegiatan ekspedisi kas keliling," ujarnya.
Ia mencontohkan ekspedisi kas keliling I Tahun 2017 pada 3-8 Mei ke pulau-pulau terluar di wilayah Kabupaten Kepulauan Aru, meliputi Desa Batugoyang, Desa Selmona, dan Kota Dobo.
"Tim ekspedisi ini sebelum berlayar ke pulau-pulau terluar di Kabupaten Aru juga sempat menyinggahi Desa Rhun di Pulau Rhun, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), guna melakukan penukaran uang lusuh maupun layak edar," ujarnya.
Ia menambahkan, dalam rapat koordinasi (Rakor) hari ini telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan 15 bank di Kota Ambon yang berkomitmen untuk bekerja sama dengan BI guna melayani penukaran uang kepada masyarakat.
Dari kerja sama tersebut, BI dapat mengetahui berapa besar kebutuhan masyarakat akan uang emisi baru melalui bank-bank yang ada di Kota Ambon.
"Jadi kita sudah sampaikan permintaan kepada bank untuk melaporkan kebutuhan uang baru untuk satu bulan berapa banyak, dari setiap bank yang melakukan kerja sama," ujarnya.
Bambang mengatakan, pihaknya akan menyediakan uang baru untuk masing-masing bank sebanyak Rp1 miliar dalam pecahan Rp20.000 sampai dengan Rp5.000.
Tetapi bila masyarakat sudah melakukan penukaran dan dalam waktu dua minggu sudah habis, bank bisa mengajukan permintaan lagi ke BI.
"Dengan pola ini BI bisa mengetahui satu bank bisa mengeluarkan uang dalam satu bulan mencapai Rp1 miliar atau hanya Rp500 juta. Memang setiap bank pasti berbeda-beda," katanya.
Dia menambahkan, untuk tahap awal dilakukan untuk bank-bank di Kota Ambon dulu, walaupun sebenarnya dalam rakor ada usulan melibatkan bank-bank di luar Kota Ambon juga.
"Perputaran uang baru ini didominasi oleh uang kertas pecahan Rp50.000, Rp20.000, dan Rp10.000," kata Bambang Paramasudi, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku di Ambon, Jumat (12/5/2017).
Dia mengatakan, BI Maluku mempunyai cukup banyak persediaan uang rupiah baru emisi tahun 2016, yang resmi beredar di masyarakat mulai 19 Desember 2016, terutama pecahan Rp20.000 sampai dengan Rp1.000.
"Peredaran uang baru ini bukan saja dilakukan di Kota Ambon tetapi sudah sampai ke pulau-pulau terluar atau daerah-daerah terpencil melalui kegiatan ekspedisi kas keliling," ujarnya.
Ia mencontohkan ekspedisi kas keliling I Tahun 2017 pada 3-8 Mei ke pulau-pulau terluar di wilayah Kabupaten Kepulauan Aru, meliputi Desa Batugoyang, Desa Selmona, dan Kota Dobo.
"Tim ekspedisi ini sebelum berlayar ke pulau-pulau terluar di Kabupaten Aru juga sempat menyinggahi Desa Rhun di Pulau Rhun, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), guna melakukan penukaran uang lusuh maupun layak edar," ujarnya.
Ia menambahkan, dalam rapat koordinasi (Rakor) hari ini telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan 15 bank di Kota Ambon yang berkomitmen untuk bekerja sama dengan BI guna melayani penukaran uang kepada masyarakat.
Dari kerja sama tersebut, BI dapat mengetahui berapa besar kebutuhan masyarakat akan uang emisi baru melalui bank-bank yang ada di Kota Ambon.
"Jadi kita sudah sampaikan permintaan kepada bank untuk melaporkan kebutuhan uang baru untuk satu bulan berapa banyak, dari setiap bank yang melakukan kerja sama," ujarnya.
Bambang mengatakan, pihaknya akan menyediakan uang baru untuk masing-masing bank sebanyak Rp1 miliar dalam pecahan Rp20.000 sampai dengan Rp5.000.
Tetapi bila masyarakat sudah melakukan penukaran dan dalam waktu dua minggu sudah habis, bank bisa mengajukan permintaan lagi ke BI.
"Dengan pola ini BI bisa mengetahui satu bank bisa mengeluarkan uang dalam satu bulan mencapai Rp1 miliar atau hanya Rp500 juta. Memang setiap bank pasti berbeda-beda," katanya.
Dia menambahkan, untuk tahap awal dilakukan untuk bank-bank di Kota Ambon dulu, walaupun sebenarnya dalam rakor ada usulan melibatkan bank-bank di luar Kota Ambon juga.