ASDP Ambon Siap Kapal Layani Penumpang Libur Natal
https://www.malukuchannelonline.com/2016/12/asdp-ambon-siap-kapal-layani-penumpang.html
Ambon, Maluku Channel.com PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Ferry Indonesia Persero Cabang Ambon siap melayani masyarakat yang akan merayakan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 bersama keluarga di kampung halaman.
Manajer Usaha PT ASDP Ferry Indonesia Cabang Ambon Burhan Fernatubun di Ambon, Selasa (20/12/2016), mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah kapal di semua lintasan, khususnya di Pelabuhan Wepirit-Hunimua dengan menyediakan empat unit kapal.
"Prinsipnya kita sudah siap melayani masyarakat yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru di kampung halaman," kata Burhan.
Menurut dia, apabila terjadi antrean panjang atau penumpukan penumpang di pelabuhan, langkah yang ditempuh adalah pertama mempercepat keberangkatan kapal yang beroperasi dan kedua menambah trip keberangkatan kapal.
"Dengan dua langkah itu, setidaknya bisa mengurangi antrean panjang atau penumpukan penumpang di pelabuhan," ujarnya.
Selain empat kapal di Pelabuhan Waepirit-Hunimua, lanjut Burhan, pihaknya juga mengoperasikan kapal di lintasan Waai-Kailolo-Uneputi-Nalahia, yang dilayani KMP Samandar dan dibantu KMP Layur, sedangkan lintasan Galala-Namalea dilayani KMP Temi dan KMP Wayangan.
Disinggung pengamanan di atas kapal, menurut Burhan di setiap pelabuhan sudah ada aparat keamanan yakni aparat kepolisian, aparat TNI AD dari Koramil dan POM TNI Angkatan Laut.
"Kita sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian maupun dengan TNI untuk menjaga keamanan masyarakat yang menggunakan kapal penyeberangan di setiap pelabuhan," katanya.
Disinggung juga puncak arus Natal, Burhan mengatakan secara nasional sudah mulai pada 18 Desember 2016, tetapi belum bisa dipastikan atau diprediksi puncaknya hari apa.
"Sesuai perkiraan, dipastikan pada 23-24 Desember 2016 atau pada hari Jumat dan Sabtu terjadi puncak arus Natal," ujarnya.
Disinggung pelabuhan yang jumlah penumpang cukup signifikan, menurut dia, belum bisa diprediksi pelabuhan mana yang jumlah penumpangnya cukup banyak, karena kalau melihat di lapangan jumlah penumpang masih standar belum terlihat penumpukan atau antrean.
"Kalau kita melihat di lapangan jumlah penumpang masih standar belum terlihat penumpukan atau antiran yang panjang. Khusus di Pelabuhan Waepirit-Hunimua, itu dilayani empat kapal, dipastikan semua penumpang terangkut," kata Burhan.
Ditanya bagaimana antisipasi aksi kekerasan atau pencurian di atas kapal, menurut dia semua kapal milik ASDP dipasang Closed Circuit Television (CCTV) atau kamera pengintai untuk memonitor pergerakan penumpang di atas kapal.
"Kita memasang CCTV di atas kapal tidak semata-mata untuk memonitor tindak kekerasan atau pencurian, tetapi lebih dari itu, untuk memonitor semua penumpang terkait keselamatan mereka, jangan sampai ada penumpang yang duduk atau berdiri dipinggir kapal, sehingga rawan jatuh ke laut," ujarnya.
Selain monitor penumpang melalui CCTV juga ada aparat Kepolisian melakukan pengamanan atau mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di atas kapal.
"Aparat kepolisian ada selama dalam penyeberangan untuk pengamanan dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan di atas kapal," kata Burhan.
Disinggung juga soal cuaca di laut, menurut dia, sampai sekarang belum ada peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ), tetapi ada peringatan akan terjadi hujan lebat, sehingga selalu waspada terhadap cuaca buruk di laut.
"Semua kapal kita layak untuk penyeberangan, termasuk Nahkoda dan ABK. Penempatan Nahkoda juga sudah diperhitungkan kemampuannya. Karena itu semua personel yang ditempatkan di atas kapal, dipilih dari yang terbaik, sehingga dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dapat dilakukan dengan baik," ujar Burhan.
Karena itu, dia berharap masyarakat yang menggunakan armada ASDP bisa menikmati pelayanan yang ada dengan baik, dan masyarakat juga merasa memilik kapal dengan menjaga keamanan dan kebersihan.
Manajer Usaha PT ASDP Ferry Indonesia Cabang Ambon Burhan Fernatubun di Ambon, Selasa (20/12/2016), mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah kapal di semua lintasan, khususnya di Pelabuhan Wepirit-Hunimua dengan menyediakan empat unit kapal.
"Prinsipnya kita sudah siap melayani masyarakat yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru di kampung halaman," kata Burhan.
Menurut dia, apabila terjadi antrean panjang atau penumpukan penumpang di pelabuhan, langkah yang ditempuh adalah pertama mempercepat keberangkatan kapal yang beroperasi dan kedua menambah trip keberangkatan kapal.
"Dengan dua langkah itu, setidaknya bisa mengurangi antrean panjang atau penumpukan penumpang di pelabuhan," ujarnya.
Selain empat kapal di Pelabuhan Waepirit-Hunimua, lanjut Burhan, pihaknya juga mengoperasikan kapal di lintasan Waai-Kailolo-Uneputi-Nalahia, yang dilayani KMP Samandar dan dibantu KMP Layur, sedangkan lintasan Galala-Namalea dilayani KMP Temi dan KMP Wayangan.
Disinggung pengamanan di atas kapal, menurut Burhan di setiap pelabuhan sudah ada aparat keamanan yakni aparat kepolisian, aparat TNI AD dari Koramil dan POM TNI Angkatan Laut.
"Kita sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian maupun dengan TNI untuk menjaga keamanan masyarakat yang menggunakan kapal penyeberangan di setiap pelabuhan," katanya.
Disinggung juga puncak arus Natal, Burhan mengatakan secara nasional sudah mulai pada 18 Desember 2016, tetapi belum bisa dipastikan atau diprediksi puncaknya hari apa.
"Sesuai perkiraan, dipastikan pada 23-24 Desember 2016 atau pada hari Jumat dan Sabtu terjadi puncak arus Natal," ujarnya.
Disinggung pelabuhan yang jumlah penumpang cukup signifikan, menurut dia, belum bisa diprediksi pelabuhan mana yang jumlah penumpangnya cukup banyak, karena kalau melihat di lapangan jumlah penumpang masih standar belum terlihat penumpukan atau antrean.
"Kalau kita melihat di lapangan jumlah penumpang masih standar belum terlihat penumpukan atau antiran yang panjang. Khusus di Pelabuhan Waepirit-Hunimua, itu dilayani empat kapal, dipastikan semua penumpang terangkut," kata Burhan.
Ditanya bagaimana antisipasi aksi kekerasan atau pencurian di atas kapal, menurut dia semua kapal milik ASDP dipasang Closed Circuit Television (CCTV) atau kamera pengintai untuk memonitor pergerakan penumpang di atas kapal.
"Kita memasang CCTV di atas kapal tidak semata-mata untuk memonitor tindak kekerasan atau pencurian, tetapi lebih dari itu, untuk memonitor semua penumpang terkait keselamatan mereka, jangan sampai ada penumpang yang duduk atau berdiri dipinggir kapal, sehingga rawan jatuh ke laut," ujarnya.
Selain monitor penumpang melalui CCTV juga ada aparat Kepolisian melakukan pengamanan atau mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di atas kapal.
"Aparat kepolisian ada selama dalam penyeberangan untuk pengamanan dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan di atas kapal," kata Burhan.
Disinggung juga soal cuaca di laut, menurut dia, sampai sekarang belum ada peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ), tetapi ada peringatan akan terjadi hujan lebat, sehingga selalu waspada terhadap cuaca buruk di laut.
"Semua kapal kita layak untuk penyeberangan, termasuk Nahkoda dan ABK. Penempatan Nahkoda juga sudah diperhitungkan kemampuannya. Karena itu semua personel yang ditempatkan di atas kapal, dipilih dari yang terbaik, sehingga dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dapat dilakukan dengan baik," ujar Burhan.
Karena itu, dia berharap masyarakat yang menggunakan armada ASDP bisa menikmati pelayanan yang ada dengan baik, dan masyarakat juga merasa memilik kapal dengan menjaga keamanan dan kebersihan.