BMKG Imbau Waspadai Hujan Lebat Di Pulau Buru Dan Seram
https://www.malukuchannelonline.com/2016/10/bmkg-imbau-waspadai-hujan-lebat-di.html
Ambon, Maluku Channel.com Masyarakat diimbau mewaspadai potensi hujan lebat disertai petir di perairan pulau Buru maupun Seram yang secara geografis dekat dengan provinsi tetangga Papua Barat.
"Peluang hujan lebat disertai petir ini karena adanya adanya awan gelap (Cumulonimbus) di lokasi tersebut sehingga bisa menambah tinggi gelombang," kata Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon, George Mahubessy, di Ambon, Minggu (9/10/2016).
Karena itu, masyarakat pesisir maupun nelayan di kabupaten Buru, Buru Selatan dan Seram Bagian Timur (SBT) hendaknya memperhatikan peringatan dini tersebut guna mengantisipasi kemungkinan terjadi musibah laut yang tidak diinginkan.
"Kondisi cuaca tersebut menyulitkan aktivitas nelayan, apalagi hanya mengandalkan armada tradisional untuk menangkap ikan," ujarnya.
Tinggi gelombang di laut mencapai 2,5 M berpeluang terjadi di laut Banda, perairan kepulauan Leti, perairan kepulauan Babar, perairan kepulauan Kei dan perairan kepulauan Aru dan laut Arafuru.
Hanya saja, kondisi cuaca di sebagian besar wilayah di Maluku adalah hujan ringan.
Kecepatan angin berkisar 30 KM/jam berpeluang terjadi di kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) dan Kepulauan Aru yang secara geografis dekat dengan Australia.
Sedangkan, tujuh kabupaten serta kota Ambon dan kota Tual kecepatan angin dibawah 20 KM/jam. sedangkan tujuh kabupaten lainnya dan kota Ambon kecepatan angin bervariasi 20 - 25 KM/jam.
George mengemukakan, imbauan tersebut telah diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku maupun sembilan kabupaten dan dua kota.
Begitu pun, kepada para Bupati maupun Wali Kota se- Maluku agar mengingatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis agar memperhatikan peringatan dini dari BMKG.
Dia juga mengharapkan para Bupati dan Wali Kota agar mengimbau perusahaan penyedia maupun pengguna jasa transportasi laut untuk memperhatikan perubahan cuaca secara ekstrim sehingga tidak memaksakan diri berlayar.
"Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan," kata George.
"Peluang hujan lebat disertai petir ini karena adanya adanya awan gelap (Cumulonimbus) di lokasi tersebut sehingga bisa menambah tinggi gelombang," kata Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon, George Mahubessy, di Ambon, Minggu (9/10/2016).
Karena itu, masyarakat pesisir maupun nelayan di kabupaten Buru, Buru Selatan dan Seram Bagian Timur (SBT) hendaknya memperhatikan peringatan dini tersebut guna mengantisipasi kemungkinan terjadi musibah laut yang tidak diinginkan.
"Kondisi cuaca tersebut menyulitkan aktivitas nelayan, apalagi hanya mengandalkan armada tradisional untuk menangkap ikan," ujarnya.
Tinggi gelombang di laut mencapai 2,5 M berpeluang terjadi di laut Banda, perairan kepulauan Leti, perairan kepulauan Babar, perairan kepulauan Kei dan perairan kepulauan Aru dan laut Arafuru.
Hanya saja, kondisi cuaca di sebagian besar wilayah di Maluku adalah hujan ringan.
Kecepatan angin berkisar 30 KM/jam berpeluang terjadi di kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) dan Kepulauan Aru yang secara geografis dekat dengan Australia.
Sedangkan, tujuh kabupaten serta kota Ambon dan kota Tual kecepatan angin dibawah 20 KM/jam. sedangkan tujuh kabupaten lainnya dan kota Ambon kecepatan angin bervariasi 20 - 25 KM/jam.
George mengemukakan, imbauan tersebut telah diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku maupun sembilan kabupaten dan dua kota.
Begitu pun, kepada para Bupati maupun Wali Kota se- Maluku agar mengingatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis agar memperhatikan peringatan dini dari BMKG.
Dia juga mengharapkan para Bupati dan Wali Kota agar mengimbau perusahaan penyedia maupun pengguna jasa transportasi laut untuk memperhatikan perubahan cuaca secara ekstrim sehingga tidak memaksakan diri berlayar.
"Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan," kata George.