Ambon-Darwin Lakukan Pertukaran Siswa
https://www.malukuchannelonline.com/2016/08/ambon-darwin-lakukan-pertukaran-siswa.html
Ambon, Maluku Channel.com Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon mengutus dua orang siswa dan satu guru untuk mengikuti program pertukaran di Darwin, Australia Utara.
"Siswa dan guru akan mengikuti program pertukaran di Kormida College School Darwin. Sebaliknya siswa dan guru dari Darwin akan mengikuti kegiatan belajar dan mengajar di SMAN 5 Ambon,kata Kepala Dinas Pendidikan kota Ambon, Benny Kainama, di Ambon, Minggu (28/8/2016).
Para siswa dan guru Ambon telah bertolak ke Darwin pada Sabtu (27/8) dan akan mulai aktivitas Senin (29/8), sedangkan guru dan siswa Darwin juga akan memulai aktivitas pekan mendatang.
Menurut dia, siswa dan Guru tersebut berasal dari SMAN 5 Ambon yakni Yolanda Adriaansz (Guru) serta siswa masing - masing Christian Matatula dan Cevin Nitalessy.
"Pelaksanaan program akan berlangsung selama dua minggu. Program ini juga disesuaikan dengan keuangan daerah, sehingga waktu belajar siswa dan guru di Kota Darwin hanya dua minggu, setelah itu mereka harus kembali lagi ke Ambon," ujarnya.
Benny mengatakan, program pertukaran guru dan siswa telah berlangsung sejak 1983, menyusul Ambon dan Darwin menjalin kerjasama kota kembar (Sister City). Kerjasama kota kembar salah satu programnya di bidang pendidikan adalah pertukaran guru dan siswa yang telah terjalin sejak 1983.
"Berbagai kerja sama telah terjalin antara lain di bidang pariwisata yakni lomba layar Darwin - Ambon, pendidikan pertukaran pelajar dan guru dan program lainnya," katanya.
Program ini lanjutnya, sangat penting dalam rangka menguji kualitas siswa maupun guru. Upaya ini dilakukan agar Ambon tidak lagi kalah bersaing dengan kota-kota lainnya di Indonesia.
"Program ini penting untuk kita, walau pun jumlah siswa maupun guru yang dikirim untuk melakukan pertukaran ini jumlahnya sedikit. Kita berharap kedepan jumlahnya dapat meningkat," ujar Benny.
Dia mengakui, proses pembelajaran di luar negeri akan menjadi pengalaman tersendiri dan seluruh siswa juga mempunyai harapan untuk dapat mengikuti program tersebut.
"Siswa dan guru yang ingin mengikuti program ini diseleksi terlebih dahulu, karena setelah lulus seleksi mereka dianggap mampu untuk mewakili sekolah dan nama Kota Ambon," tandas Benny.
"Siswa dan guru akan mengikuti program pertukaran di Kormida College School Darwin. Sebaliknya siswa dan guru dari Darwin akan mengikuti kegiatan belajar dan mengajar di SMAN 5 Ambon,kata Kepala Dinas Pendidikan kota Ambon, Benny Kainama, di Ambon, Minggu (28/8/2016).
Para siswa dan guru Ambon telah bertolak ke Darwin pada Sabtu (27/8) dan akan mulai aktivitas Senin (29/8), sedangkan guru dan siswa Darwin juga akan memulai aktivitas pekan mendatang.
Menurut dia, siswa dan Guru tersebut berasal dari SMAN 5 Ambon yakni Yolanda Adriaansz (Guru) serta siswa masing - masing Christian Matatula dan Cevin Nitalessy.
"Pelaksanaan program akan berlangsung selama dua minggu. Program ini juga disesuaikan dengan keuangan daerah, sehingga waktu belajar siswa dan guru di Kota Darwin hanya dua minggu, setelah itu mereka harus kembali lagi ke Ambon," ujarnya.
Benny mengatakan, program pertukaran guru dan siswa telah berlangsung sejak 1983, menyusul Ambon dan Darwin menjalin kerjasama kota kembar (Sister City). Kerjasama kota kembar salah satu programnya di bidang pendidikan adalah pertukaran guru dan siswa yang telah terjalin sejak 1983.
"Berbagai kerja sama telah terjalin antara lain di bidang pariwisata yakni lomba layar Darwin - Ambon, pendidikan pertukaran pelajar dan guru dan program lainnya," katanya.
Program ini lanjutnya, sangat penting dalam rangka menguji kualitas siswa maupun guru. Upaya ini dilakukan agar Ambon tidak lagi kalah bersaing dengan kota-kota lainnya di Indonesia.
"Program ini penting untuk kita, walau pun jumlah siswa maupun guru yang dikirim untuk melakukan pertukaran ini jumlahnya sedikit. Kita berharap kedepan jumlahnya dapat meningkat," ujar Benny.
Dia mengakui, proses pembelajaran di luar negeri akan menjadi pengalaman tersendiri dan seluruh siswa juga mempunyai harapan untuk dapat mengikuti program tersebut.
"Siswa dan guru yang ingin mengikuti program ini diseleksi terlebih dahulu, karena setelah lulus seleksi mereka dianggap mampu untuk mewakili sekolah dan nama Kota Ambon," tandas Benny.