Gubernur Maluku Panen Raya Padi Luas 554 Hektare di Waimital
https://www.malukuchannelonline.com/2017/08/gubernur-maluku-panen-raya-padi-luas.html
Gubernur Said yang didampingi istrinya, Retty Assagaff, Bupati SBB, Yasin Payapo, Wakil Bupati, Timotius Akerina secara bersama-sama memanen padi yang ditanam pada musim tanam pertama tahun 2017 dengan disaksikan langsung puluhan petani di daerah transmigrasi tersebut.
Gubernur Said menyatakan, prospek pengembangan sawah di Waimital maupun di Dataran Gemba yang merupakan lokasi transmigrasi pertama di Maluku tersebut, sangat besar karena ditunjang jaringan irigasi memadai serta ketersediaan sumber air dan sumber daya sangat melimpah.
"Sejak dulu Pulau Seram dan Pulau Buru telah dipersiapkan dan dicanangkan sebagai lokasi pengembangan sektor pertanian, khususnya pencetakan sawah skala besar untuk mendukung program pangan secara nasional," ujarnya.
Sedangkan pulau-pulau kecil diprioritaskan untuk pengembangan pangan lokal guna mendukung diversifikasi pangan dan pola konsumsi masyarakat di Maluku.
"Karena itu walaupun produksi padi dari Pulau Seram dan Pulau Buru terus meningkat dan pengembangan sawah baru terus dilakukan, tetapi kami tidak akan mengubah pola konsumsi pangan masyarakat. Masyarakat tidak akan dipaksa untuk makan beras," katanya.
Kendati demikian Gubernur mengatakan, saat ini luas lahan sawah irigasi di Maluku baru mencapai 20.018 hektare dengan produksi beras sebanyak 99,088 ton per tahun atau 46 persen dari kebutuhan beras masyarakat setiap tahun yang mencapai 128.689 ton per tahun.
"Maluku masih kekurangan 28 ribu hingga 29 ribu ton beras setiap tahun dan kekurangan tersebut harus dipasok dari provinsi lain terutama Surabaya (Jatim) dan Makassar (Sulsel). Karena itu program pencetakan sawah baru terus digalakkan setiap tahun," katanya.
Khusus di SBB, luas lahan sawah irigasi tercatat seluas 946 hektare dan mampu memproduksi beras sebanyak 3.875 ton per tahun atau 84,3 persen dari kebutuhan masyarakat akan beras di kabupaten tersebut yang mencapai 4.595 ton per tahun.
Said menandaskan, dirinya telah menandatangani nota kesepahaman dengan Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, Awal Agustus 2017 untuk saling mendukung pengembangan ekonomi pada empat sektor penting, termasuk pengiriman beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Maluku dari Sulsel.
"Saya berkeinginan dalam waktu tiga hingga empat tahun mendatang produksi beras dari Pulau Buru dan Pulau Seram akan meningkat sehingga dapat memenuhi kekurangan beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan daerah ini dapat swasembada," katanya.
Bupati SBB, Yasin Payapo menegaskan, dirinya bersama Wakil Bupati, Timotius Akerina telah menetapkan program pembangunan lima tahun mendatang, di mana pengembangan sektor pertanian dan ketahanan pangan merupakan sektor prioritas dan andalan.
Yasin yang baru dilantik sebagai Bupati SBB periode 2017 - 2022 pada 22 Mei 2017, mengatakan, lahan sawah irigasi di kabupaten berjuluk "Saka Mese Nusa" tersebut pada tahun 2016 seluas 694.5 hektare, dan meningkat 11,29 persen pada tahun 2017 menjadi 728 hektare.
"Jika potensi ini terus dikelola dan dikembangkan optimal dengan memanfaatkan teknologi yang semakin maju, maka target pemerintah untuk terus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten SBB dari sektor pertanian akan semakin meningkat," ujarnya.
Pemkab SBB pada tahun 2017 melalui Dinas Pertanian memperoleh alokasi dana Tugas Pembantuan (TP) Bidang tanaman pangan untuk penerapan budidaya padi hibrida seluas 250 hektare yang tersebar di tiga kecamatan yakni Kairatu, Kairatu Barat dan Seram Barat, serta penerapan budidaya jagung seluas 3.000 hektare di 11 kecamatan.
Sedangkan di bidang hortikultura akan dilakukan budidaya cabe seluas 40 hektare serta pengembangan tanamkan bawang seluas 125 hektare yang memanfaatkan alokasi dana TP provinsi Maluku maupun kementerian Pertanian. (Mc-G)
