Peresmian Gedung Gereja Ebenhaezer Tiga Tokoh Tanda Tangan Prasasti

Kariu, Maluku Channel.com - Pentahbisan dan Pengresmian Gedung Gereja baru Ebenhaezer Jemaat GPM Kariu Klasis GPM Pulau-Pulau Lease Minggu 2 Juli 2017 ditandai dengan penandatanganan Prasasti oleh Ketua MPH Sinode GPM Pendeta Drs. A.J.S. Werinussa, M.Si, Gubernur Maluku Ir. Said Assagaff dan Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua, SH.

Penandatanganan prasasti disaksikan oleh ribuan masyarakat anak Negeri Kariu yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, para pimpinan SKPD Provinsi Maluku, SKPD Maluku Tengah, para donatur serta gandong dari Negeri Hualoy dan masyarakat Muslim dari Negeri Pelau, Dusun Ory dan para Raja se-Kecamatan Pulau Haruku, Anggota DPRD Maluku dan Malteng serta jajaran TNI/Polri.

Selain penandatanganan Prasasti sebagai tanda Penthabisan dan Pengresmian Gedung Gereja Baru Ebenhaezer, juga ditandai dengan penandatanganan Kapata Orang Basudara oleh Kepala Pemerintah Negeri/Raja se-Kecamatan Pulau Haruku.

Ketua Sinode GPM Pdt. Drs. A.J.S. Werinussa, MSi dalam arahannya mengatakan, saat ini masyarakat dan Jemaat GPM Kariu telah bangkit dari keterpurukan guna menjalin hubungan persaudaraan kembali dengan basudara lain di Kecamatan Pulau Haruku baik yang beragama Kristen maupun Muslim.

Penthabisa dan Pengresmian Gereja baru Jemaat GPM Kariu menurut Werinussa adalah dalam kebersamaan nuansa orang basudara, sehingga momentum ini harus menjadi penyejuk kehidupan persaudaraan ke depan.

Dalam kehidupan dengan perspektif yang berbeda, kita semua sebagai umat percaya akan selalu menyembah Tuhan sebagai Sang Pencipta dengan ikatan sebagai orang basudara dalam pengenalan kemahakuasaan Tuhan untuk kelangsungan kehidupan manusia sebagai ciptaan-Nya.

Menurutnya, persaudaraan antar sesama manusia dalam bingkai keagaamaan tidak terlahir begitu saja bagi masyarakat di Maluku terutama di Kecamata Pulau Haruku, namun pada hakekatnya akan bertumbuh melalui kesadaran masing-masing pribadi sebagai orang beragama dengan mengandalkan kemahakuasaan Tuhan yang tidak pernah terhenti dan terbatas.

"Semua manusia wajib membangun persaudaraan, namun terkadang dari berbagai tuntutan jaman terutama dalam tuntutan politik akan bisa membias dalam kehidupan yang menjurus kepada kehancuran antara orang basudara Salam dan Sarani di daerah ini,"ucapnya.

Sebagai pimpinan Gereja Protestan Maluku, Werinussa yakini bahwa masyarakat dan Jemaat GPM Kariu bisa menerima siapa saja untuk membangun Maluku maupun Kabupaten Maluku Tengah terutama membangun masyarakat Negeri Kariu dan Kecamatan Pulau Haruku.

Werinussa berharap, di Gedung Gereja ini masyarakat dan Jemaat GPM Kariu harus memulai sejarah baru dalam kehidupan sebagai orang basudara baik di dalam kehidupan sebagai anak negeri dan jemaat, maupun antar anak negeri Kariu dengan masyarakat yang ada di negeri-negeri lain di pulau Haruku dan di Maluku pada umumnya termasuk dengan gandong Boy, Aboru dan Huwaloy. (MC-T)